Penting Untuk Diketahui!, Bagaimana Puting Beliung Bisa Terjadi?

- 21 Februari 2024, 18:45 WIB
Angin puting beliung terekam di belakang kawasan pabrik Kahatex di Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Rabu 21 Februari 2024.
Angin puting beliung terekam di belakang kawasan pabrik Kahatex di Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Rabu 21 Februari 2024. /Tangkapanlayar video kiriman Jajang Sutarja./

MUDANESIA - Puting beliung adalah salah satu fenomena alam yang sering kali menimbulkan kepanikan dan kerusakan di sekitar wilayah yang dilaluinya. Fenomena ini merupakan bagian dari kelompok badai yang disebut dengan tornado. Meskipun puting beliung tergolong kecil jika dibandingkan dengan tornado besar di Amerika Serikat, dampaknya tetap signifikan dan sering kali merusak.

Apa Itu Puting Beliung?

Puting beliung adalah kolom udara yang berputar kuat dengan kecepatan angin yang tinggi, membentuk tornado yang relatif kecil. Fenomena ini biasanya terjadi dalam cuaca yang tidak stabil, terutama saat terdapat perbedaan suhu udara yang signifikan di berbagai ketinggian.

Faktor Penyebab Puting Beliung:

  1. Perbedaan Suhu: Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya puting beliung adalah adanya perbedaan suhu udara yang ekstrem di berbagai ketinggian. Perbedaan ini menciptakan ketidakstabilan atmosfer yang menyebabkan udara panas dan lembab naik dengan cepat, sementara udara dingin turun.
  2. Konveksi Panas: Saat terjadi pemanasan yang signifikan di permukaan bumi, udara di sekitarnya menjadi panas dan naik ke atas. Ketika udara naik, udara dingin dari sekitarnya mengalir ke dalam untuk menggantikannya. Proses ini menyebabkan gerakan vertikal udara yang kuat.
  3. Perbedaan Tekanan: Perbedaan tekanan udara antara area yang berbeda juga dapat menjadi pemicu terjadinya puting beliung. Ketika udara panas naik dengan cepat, tekanan di permukaan bumi menjadi rendah, dan udara dingin dari sekitarnya berusaha menyeimbangkan tekanan ini dengan bergerak ke arah area yang lebih rendah.
  4. Interaksi Angin: Adanya interaksi antara angin horizontal dan angin vertikal juga dapat memicu terjadinya puting beliung. Angin horizontal yang berbeda kecepatannya bisa memicu rotasi pada udara vertikal yang terbentuk, menciptakan pusaran udara yang kemudian berkembang menjadi puting beliung.

Dampak dan Perlindungan:

Puting beliung dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada properti dan bahkan mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem peringatan dini yang efektif serta rencana darurat yang baik. Selain itu, membangun struktur yang tahan terhadap badai dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tindakan pencegahan juga penting untuk mengurangi dampak buruk dari puting beliung.

Puting beliung merupakan fenomena alam yang kompleks dan sering kali menakutkan. Dipicu oleh kombinasi faktor cuaca yang ekstrem, puting beliung dapat menyebabkan kerusakan yang serius. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang penyebab dan perilaku puting beliung sangatlah penting untuk melindungi diri dan properti dari dampaknya yang merusak.***

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Mudanesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah