Mensos Juliari Batubara dan Terobosan Bansos Covid-19, Sosok Inspiratif yang Korupsi Rp17 Miliar

7 Desember 2020, 07:38 WIB
Mensos Juliari Batubara. /Instagram/@juliaribatubara

MUDANESIA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan bantuan sosial atau bansos penanganan Covid-19 di Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2020.

KPK pun langsung menahan Juliari Batubara, setelah politisi PDIP ini menyerahkan diri ke Kantor KPK, Jakarta, Minggu 6 Desember 2020. Mensos diduga melakukan tindak pidana korupsi sebesar Rp17 miliar dalam pengadaan bansos sembako di Jabodetabek.

Padahal, lima hari sebelum KPK membongkar perilaku bejatnya, Juliari Batubara masih berbangga karena mendapat predikat sebagai sosok inspiratif dalam penanganan Covid-19 dari Majalah Gatra.

Baca Juga: Bisnis Online Tanaman Hias Menggiurkan, Hasilkan Ratusan Juta dari si Janda Bolong

Majalah mingguan ini menilai, Mensos Juliari Batubara banyak melakukan inovasi dan terobosan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui jaring pengamanan sosial di tengah suasana pendemi. 

Dalam ajang Gatra Awards 2020, Selasa 1 Desember 2020, Mensos Juliari menerima penghargaan “Dedikasi dan Pengabdian Tanpa Batas”, dalam kategori: "Sosok Inovatif Peningkatan Kesejahteraan Melalui Program Jaring Pengaman Sosial".

Penghargaan itu menambah panjang daftar prestasi Juliari Batubara, yang baru memimpin sekitar satu tahun di Kemensos. Baru-baru ini, Mensos juga mendapat penghargaan sebagai menteri terpopuler di media sosial dalam ajang Apresiasi Humas Indonesia (AHI) 2020.

Baca Juga: Bocoran Sinetron Ikatan Cinta Eps. 67 Tayang 6 Desember 2020, Saat Al Perjuangkan Cintanya ke Andin

Sebagai pembicara kunci di Gatra Awards, Juliari Batubara memaparkan langkah-langkah terobosan dan inovasi dalam penanganan Covid-19. Langkah penting yang ditempuh Kemensos di masa awal pandemi adalah melakukan refocusing program dan realokasi anggaran.

“Kami juga melakukan koordinasi cepat dan intensif dengan pemerintah daerah terkait penetapan kuota penerima bantuan bagi saudara kita yang terdampak pandemi,” kata Juliari Batubara melalui kanal streaming, dikutip dari Kemsos.go.id.

Sebagai respon cepat terhadap pandemi, Kemensos juga mengaktifkan dapur umum di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata Jakarta, yang didukung 150 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Baca Juga: Konflik Berputar-putar, Netijen Ancam Stop Nonton Kelanjutan Sinetron Ikatan Cinta

Dapur umum itu memproduksi 6.000 porsi makanan siap saji dan didistribusikan untuk pekerja informal di DKI Jakarta yang terdampak karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

“Bantuan sembako dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama belum ada bantuan resmi dari pemerintah pusat," kata Mensos Juliari Batubara.

Sejalan dengan kebijakan nasional dalam penanganan Covid-19, pemerintah pusat memberikan dukungan anggaran kepada Kemensos yang terus meningkat.

Baca Juga: Soal Edhy dan Juliari, Deddy Corbuzier: Undang Dinar Candy Dinyinyirin Tak Berkelas, Cewe Siapa lah!

“Dari anggaran Kemensos Tahun Anggaran 2020 semula Rp62,76 triliun, mengalami penambahan menjadi Rp104,4 triliun, kemudian Rp124,76 triliun. Terakhir, mendapat penambahan menjadi Rp134,008 triliun,” katanya.

Ketika itu, Juliari Batubara mengklaim bahwa bansos yang disalurkan Kemensos sudah tepat waktu dan tepat sasaran. Bahkan, ada tiga bansos yang sudah rampung disalurkan.

"Ada tiga bansos yang penyalurannya telah mencapai 100 perse . Yakni bansos PKH, Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan BSB,” kata Mensos, saat itu.

Baca Juga: Dua Menteri Ditangkap KPK Pernah di Podcast Deddy Corbuzier, dr. Tirta: Om, Kali-kali Klarifikasi!

Selain untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran masyarakat terdampak, bansos juga efektif menggerakkan perekonomian di tengah perlambatan pertumbuhan.

"Pagu anggaran Kemensos sebesar Rp128,9 triliun, atau lebih separuh, masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” katanya.

Dengan anggaran jumbo, Kemensos beranggapan mampu menunjukkan kinerja anggaran yang memuaskan. Realisasi anggaran PEN di Kemensos terus mencetak prosentase tertinggi.

Baca Juga: Amanda Ultah di Lokasi Syuting dan Unggah 'Darksember' di IG, Netijen: Kok Gak Follow Billy Lagi?

Per Per 3 November, Kemensos telah tercapai sebesar realisasi anggaran PEN sebesar Rp112,7 triliun 87,44 persen dari anggaran.

“Demikian pula realisasi anggaran secara umum di Kemensos, juga prosentasenya tertinggi. Hal ini menunjukkan kontribusi Kemensos dalam PEN berdampak signifikan bagi perputaran roda perekonomian,” kata Mensos.

Penanganan dampak pandemi dilakukan Kemensos dan jajaran dengan penuh dedikasi dan menerapkan inovasi. Sejak awal pandemi, Mensos dan jajaran 3-4 kali dalam sepekan turun ke lapangan memastikan bantuan diterima masyarakat.

Baca Juga: Comot 'Fee' Rp10.000 dari Tiap Paket Bansos Covid-19, Juliari Sudah Siap Dihukum Mati?

Inovasi dilakukan dengan menyederhanakan prosedur sehingga bansos tersalur cepat dan tepat sasaran, dan melakukan terobosan. Seperti pada Program Sembako/BPNT, KPM menerima pencairan bantuan setiap bulan dari sebelumnya per tiga bulan.

Kemensos juga melakukan terobosan dengan salur bansos sembako ke komunitas, untuk memastikan kelompok- kelompok masyarakat yang belum terjangkau bantuan bisa mendapatkan bantuan. Kelompok/ komunitas yang sudah terjangkau bantuan antara lain, Ansor, Muhammadiyah, GAMKI, IMI, kelompok mahasiswa, PARFI, Bamus Betawi, dll.

“Alhamdulilah, langkah Kemensos mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Lembaga survei Alvara Research Center, Charta Politica, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan juga lembaga survei lainnya juga senada menyatakan bahwa kinerja Kemensos memuaskan dan bansos semakin tepat sasaran, ada kepuasan, dan terus meningkat,” katanya.

Editor: Setiono

Sumber: kemsos.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler