MUDANESIA - Presiden Joko Widodo akhirnya memilih Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis.
Dipilihnya Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri dibarengi dengan diserahkannya Surat Presiden (Surpres) bernomor: R-02/Pres/01/2021tentang usulan pejabat Kapolri kepada DPR RI untuk mendapatkan persetujuan.
Usai menerima Surpres dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, pergantian kapolri mengikuti siklus masa jabatan yang telah berakhir dan perlu diangkat pejabat Kapolri baru.
Baca Juga: Bupati Aa Umbara Pilih Bungkam dan Menolak Dirawat, Sekda Bandung Barat: Awalnya Enggak Mau Ribut
"Pergantian kapolri sendiri mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 20902 tentang Kepolisian RI, Kapolri diangkat dan diberhentikan Presiden dengan persetujuan DPR RI," katanya, seperti dikutip dari Antara, Rabu 13 Januari 2021.
Sementara itu Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menyatakan pemilihan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri sudah tepat didasarkan pada faktor loyalitas dan profesionalisme.
"Presiden perlu figur Kapolri yang terbiasa berkoordinasi dan sudah paham karakternya,"katanya.
Baca Juga: Info Loker Januari 2021, Buruan Daftar, Dana Pensiun Jasa Raharja Buka Lowongan Bagi Lulusan D3
Meskipun begitu, Ridlwan memberikan catatan agar pemerintah perlu mewaspadai kelompok teroris yang anti terhadap calon Kapolri yang telah dipilih. Pasalnya, sejak reformasi Sigit akan menjadi Kapolri pertama yang beragama Katolik.
"Bagi kelompokseperti JAD atau MIT(yang berpandangan) polisi halal diserang, apalagi polisi yang dipimpin seorang Katolik, tambah membuat mereka marah," jelasnya.
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sudah diprediksi berbagai kalangan akan menempati jabatan Kapolri. Selain pernah menjabat sebagai Kapolres Solo pada saat Jokowi menjadi wali kota pada tahun 2011 lalu, saat jokowi menjadi Presiden, Listyo pun ditarik untuk menjadi ajudannya.***