Revisi Kurikulum Pendidikan, FAGI Jabar: Perilaku Korupsi Buah Kegagalan Pendidikan di Masa Lalu

- 8 Desember 2020, 18:21 WIB
Ilustrasi Sejarah Hari Anti Korupsi Sedunia-HAKORDIA.
Ilustrasi Sejarah Hari Anti Korupsi Sedunia-HAKORDIA. /PIXABAY/mohamed_hassan

MUDANESIA - Untuk mencegah perilaku korupsi terus terjadi di masa depan, reformasi di bidang pendidikan perlu dilakukan. Pasalnya, perilaku korupsi merupakan buah dari kegagalan pendidikan di masa lalu. Pendidikan harus menjadi garda terdepan mencegah perilaku korupsi. 

"Apabila hasil pendidikan seperti sekarang, di mana anak-anak melihat banyaknya perbuatan korupsi tidak membuat jera, maka apa yang akan terjadi pada 20 tahun mendatang?" kata Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat, Iwan Hermawan, Selasa, 8 Desember 2020.

Ia mengumpamakan pendidikan seperti menanam buah kurma yang hasilnya dinikmati puluhan tahun mendatang, dan si penanam kurma tidak ikut menyaksikan panen buah kurma tersebut.

Baca Juga: Mensos Juliari Batubara dan Terobosan Bansos Covid-19, Sosok Inspiratif yang Korupsi Rp17 Miliar

FAGI sepakat tentang perlunya reformasi di bidang pendidikan. Sebab, hasilnya akan dinikmati oleh bangsa ini beberapa tahun kemudian.

"Hasil pendidikan sekarang kalau diperbaiki, hasilnya bisa dinikmati 20 tahun mendatang," katanya, memaknai Hari Antikorupsi yang diperingati tiap tanggal 9 Desember.

Iwan mengatakan keberhasilan pendidikan tidak dapat diukur dari lima tahun masa jabatan pemimpin, baik itu presiden, gubernur, bupati maupun wali kota. Semua itu bukan ukuran keberhasilan pendidikan.

Baca Juga: Abdul Rozaq Muslim Tersangka Korupsi Suap Proyek di Indramayu, Dokumen dari Rumah dan Kantor Dibawa

"Pendidikan bukan hanya transfer ilmu tapi hasil pendidikan harus mengubah perilaku. Saat ini, hasil pendidikan nyaris tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan prilaku bangsa Indonesia," ujar Iwan.

Halaman:

Editor: Sofia Khansa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah