MUDANESIA - Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo tengah jadi perbincangan hangat. Pasalnya nama Gibran terseret masuk ke pusaran korupsi bantuan sosial COvid-19.
Gibran menjadi sorotan setelah ada kabar yang menyebutkan ia terlibat dalam kasus korupsi pengadaan dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang menjerat mantan Mensos Juliari P Batubara.
Meskipun Gibran telah memberikan sanggahannya, nyatanya publik belum berhenti menyoroti dan mengulik informasi dan Calon Wali Kota Solo tersebut.
Baca Juga: BOCOR! Arya Saloka Ikatan Cinta Bucin Drakor Song Hye Kyo, Tonton 'Full House' Hingga 'Encounter'
Banyak pihak memberikan pendapatnya terkait isu tersebut. Bahkan elite Partai Demokrat meminta Gibran untuk menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Cerita dana bansos dipake untuk sukseskan paslon partai tertentu pada Pilkada 9 12, lalu kencang di kampungku. Ayo KPK selamatkan demokrasi, jangan biarkan pemimpin produk sistem yang korup membangun negeri. Kerjanya nanti hanya numpuk harta dan kuasa, lupa rakyat,” ujar Benny K Harman.
Dikutip dari Pikiranrakyat-Depok.com, dalam artikel dengan judul: "Elite Demokrat Minta Gibran Serahkan Diri ke KPK, Refly: Memakan Dana Bansos Harus Tanggung Jawab," Benny menegaskan pemanggilan terhadap putra sulung Jokowi ini harus dilakukan demi menjaga nama baik istana dan citra presiden.
Baca Juga: Mas Al Ngapain Pakai Jatuh Segala, Itu Bukti Jadi Basah, Kan! Ikatan Cinta Tayang 23 Desember 2020
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman meminta KPK untuk menyelidiki aliran dana bansos dalam Pilkada Serentak 9 Desember 2020 lalu.