MUDANESIA - Twitter dikabarkan baru saja menutup sementara akun milik Donald Trump, @realDonaldTrump karena berkicau soal dukungannya terhadap aksi kekerasan yang sedang berlangsung di tengah aksi unjuk rasa di Gedung Capitol, Washington DC.
Setidaknya terdapat 3 cuitan yang dianggap Twitter melanggar kebijakan Integritas Sipil. Twitter kemudian meminta Donald Trump menghapus cuitan tersebut.
Apabila cuitan yang diduga melanggar kebijakan itu tidak dihapus oleh Trump, Twitter mengancam akan menangguhkan akun Donald Trump secara permanen, sebagaimana dikutip Mudanesia.com dari Bloomberg, Kamis, 7 Januari 2021.
Baca Juga: Jelang Pensiun Kapolri Jenderal Idham Azis Raih Penghargaan dari TNI AL dan TNI AU
Akun @realDonaldTrump sempat ditangguhkan selama 12 jam setelah penghapusan cuitan yang dilakukan pada Rabu, 6 Januari 2021.
Langkah tersebut dilakukan agar cuitan provokatif tidak bisa dibalas, dicuitkan ulang, dan disukai.
Tiga cuitan yang diunggah Trump ada yang berupa video yang mengatakan kepada pendukungnya untuk pulang, dan secara lantang menyebut bahwa pemilu yang berlangsung November 2020 adalah bentuk kecurangan.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Menyebar Cepat, 3 Negara Ini Memutuskan Menerapkan Kembali Lockdown
Cuitan berikutnya yang menyebut para perusuh sebagai orang yang "sangat istimewa".