MUDANESIA - Indonesia berada di posisi kedua setelah India dengan kasus Tuberculosis (TBC) terbesar di dunia.
Padahal pada 2019, Indonesia menempati peringkat kelima besar dunia untuk kasus TBC. Penambahan kasus tahunan TB di Indonesia mencapai 69 persen dalam empat tahun.
Situasi pandemi covid-19, mengubah total lonjakan angka pertambahan kasus TB.
Pandemi COVID-19 menambah berat pekerjaan rumah Indonesia dalam menangani TBC. WHO mencatat, terdapat penurunan 20-30 persen laporan kasus yang teridentifikasi sepanjang Maret-hingga Juni 2020 di Indonesia.
Temuan itu selaras dengan data Kementerian Kesehatan. Tren penemuan kasus TBC, masih normal pada triwulan pertama 2020.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Nadia Siti Tarmizi mengatakan memasuki triwulan kedua 2020, terjadi penurunan temuan kasus baru TBC. Pangkal masalahnya terletak pada alih fungsi alat tes cepat molekuler (TCM).
Pemerintah yang pada waktu itu kekurangan alat untuk mengidentifikasi kasus COVID-19 dipaksa putar otak. Walhasil, TCM yang semula digunakan untuk mengidentifikasi kasus TBC--karena situasi darurat--diubah menjadi pendeteksi COVID-19.