MUDANESIA - Sebuah twit yang jadi viral mengomentari tentang pakaian suku Baduy yang dikenakan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rapat Tahunan MPR, Senin, 16 Agustus 2021.
Dalam twit @pawletariat, disebutkan ia mengasihani masyarakat Baduy yang rela berjalan kaki ke mana pun meskipun menempuh ratusan kilometer.
Dikutip dari laman resmi Universitas Padjadjaran, masyarakat Baduy sangat memegang teguh adat tradisi, kepercayaan, dan patuh terhadap pimpinannya.
Keteguhannya dalam mempertahankan tradisi leluhur dianggap jauh dari modernisme, bahkan kerap dianggap tidak mengenal huruf dan angka.
Anggapan bahwa masyarakat Baduy terbelakang disanggah oleh Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Elis Suryani Nani Sumarlina, MS. Menurutnya, masyarakat Baduy sangat mengenal bilangan dan aksara yang dapat dihapal berikut nilainya masing-masing.
Hal ini terungkap dalam alat berupa kolénjér dan sastra yang dijadikan acuan penanggalannya. “Namun, hanya orang tertentu yang menguasainya, di antaranya Puun, Jaro, dan para sesepuh adat,” kata Elis.
Baca Juga: Login ke prakerja.go.id, Program Kartu Prakerja Gelombang 18 Telah Dibuka
Elis menjelaskan, kolénjér merupakan alat perhitungan yang terbuat dari kayu. Alat tersebut diberi lubang yang tidak tembus, berupa titik dan garis yang membentuk kotak tertentu.