Metode Whole Genome Sequencing Hasilkan 143 Kasus COVID-19 Omicron Subvarian BA4 dan BA5 di Indonesia

- 24 Juni 2022, 09:39 WIB
Ilustrasi: Subvarian Omicron BA4 dan BA5 terdeteksi di Bali.
Ilustrasi: Subvarian Omicron BA4 dan BA5 terdeteksi di Bali. /pikiran-rakyat.com/

MUDANESIA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan saat ini terdapat 143 kasus COVID-19 varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 di Indonesia yang terdeteksi melalui metode whole genome sequencing.

"Saat ini sudah ada BA4 maupun BA5 sebanyak 143 kasus," kata Syahril dalam acara Talkshow "Optimalisasi 3T: Upaya Bendung Gelombang Baru", yang diikuti di Jakarta.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran COVID-19 subvarian baru ini di tengah kembali meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Juga: Jadwal Lokasi SIM Keliling KABUPATEN BANDUNG BARAT dan KOTA CIMAHI Jumat 24 Juni 2022

"Berkaitan dengan naiknya kasus saat ini, harus menjadi kewaspadaan bagi kita semua karena adanya subvarian baru, BA4 maupun BA5," katanya.

Pihaknya mengatakan hingga saat ini jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit maupun kasus kematian pasien COVID-19 masih rendah karena kebanyakan pasien tidak mengalami gejala berat.

Namun demikian, Syahril meminta masyarakat berisiko tinggi harus waspada dengan penularan COVID-19.

Baca Juga: Jadwal Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Jumat 24 Juni 2022

"Kita akan tetap waspada, terutama kepada risiko tinggi, manula, usia lanjut, kemudian komorbid, itu harus kita perhatikan utama," katanya. Pihaknya mengatakan terus melakukan tindakan pengendalian penyebaran COVID-19 dengan melakukan tracing dan testing agar masyarakat yang tertular COVID-19 bisa segera menjalani karantina atau dirawat di rumah sakit.

Halaman:

Editor: Raden Bagja

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x