Gara-gara PMK, KPSBU Lembang Kehilangan 415 Sapi Dipotong Paksa dan Mati Bangkar

- 7 Juli 2022, 08:50 WIB
Kawanan sapi ternak liar di jalan lintas nasional Banda Aceh-Tapatuan Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh.
Kawanan sapi ternak liar di jalan lintas nasional Banda Aceh-Tapatuan Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh. /Antara Foto/Syifa Yulinnas

MUDANESIA - Wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) terhadap hewan ternak sapi menyebabkan kerugian yang cukup banyak bagi Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU). Dikarenakan banyaknya sapi yang dipotong paksa, menyebabkan pasokan daging sapi melimpah.

Ketua Pengurus KPSBU Dedi Setiadi menyebutkan hingga saat ini sudah lebih dari 7.000 ekor sapi yang terkena PMK. Karena wabah tersebut, produksi juga turun hingga tersisa 80 persen. Belum lagi yang terkena, akan menjalani waktu pemulihan yang cukup lama. 

“Belum lagi ada mitra peternak yang ingin menjual sapinya karena terkena wabah. Kami tidak bisa memaksa,” katanya.

Baca Juga: Biro Perjalanan yang Sebabkan 46 Calon Haji Furoda Berkantor di Lembang, Tapi Kenyataannya Seperti Ini

Lebih lanjut Dedi menyebutkan saat ini sudah 250 ekor yang dipotong paksa. Sedangkan yang mati bangkar sebanyak 165 ekor. 

Dedi menyebutkan melimpahnya pasokan daging tertolong dengan kebijakan Pemkab Bandung Barat yang mendorong agar membeli daging dari hewan ternak yang dipotong paksa. 

Karena dagingnya aman untuk dikonsumsi. Lagipula daging itu dipotong di rumah potong hewan miliki KPSBU.

Baca Juga: Mampu Produksi 2 Ton Mi Formalin Sehari, Polresta Bandung Gerebek dan Amankan 13 Orang

Sementara itu, Dedi mengatakan antisipasi wabah itu sudah disosialisasikan ke peternak. Petugas juga telah turun ke lapangan untuk melakukan penyemprotan dan memberikan vitamin. 

Halaman:

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x