Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Amalan Yang Baik Dilakukan Saat Gerhana

- 25 Maret 2024, 17:30 WIB
Gerhana bulan penumbra dan gerhana matahari
Gerhana bulan penumbra dan gerhana matahari /

MUDANESIA - Gerhana bulan penumbra akan terjadi pada Senin, 25 Maret 2024. Peristiwa gerhana bulan penumbra tersebut tampaknya hanya akan bisa di amati dari sebagian wilayah Indonesia saja terutama bagian Indonesia Timur.

Untuk itu seluruh umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan (khusuful qamar).

Perlu di ketahui, gerhana bulan adalah suatu peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya

Baca Juga: Apa Arti Mimpi Menikah Atau Meninggal? Menurut Islam, Begini Penjelasannya

Dalam bahasa Arab, Gerhana bulan dalam disebut sebagai “khusuf”. Saat terjadi fenomena gerhana bulan umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah dua rakaat atau shalat sunnah khusuf. Shalat sunnah ini terbilang sunnah muakkad.


(و) القسم الثاني من النفل ذي السبب المتقدم وهو ما تسن فيه الجماعة صلاة (الكسوفين) أي صلاة كسوف الشمس وصلاة خسوف القمر وهي سنة مؤكدة

Artinya: Jenis kedua adalah shalat sunnah karena suatu sebab terdahulu, yaitu shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah yaitu shalat dua gerhana, shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan. Ini adalah shalat sunnah yang sangat dianjurkan.

Untuk tata cara pelaksanaan shalat gerhana di mulai dengan shalat sunnah dua rakaat dan dilanjutkan dengan dua khutbah seperti shalat Idul Fitri atau shalat Idul Adha di masjid. Namun bedanya, setiap rakaat shalat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk.

Sedangkan dua khutbah setelah shalat gerhana bulan ataupun matahari tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Ied. Jamaah shalat gerhana bulan adalah seluruh kaum muslimin dan muslimat secara umum sebagai jamaah shalat Ied. Sedangkan imamnya dianjurkan adalah pemerintah atau naib dari pemerintah setempat.

Baca Juga: Siapakah Sahabat Nabi Yang Pingsan, Saat Pertama Kali Puasa?

Sebelum shalat, imam atau jamaah melafalkan niat berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Saya shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah swt.

Secara teknis, shalat sunnah gerhana bulan adalah sebagai berikut:

  • ‌Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.‌
  • Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.‌
  • Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah yang dibaca secara lantang.‌
  • Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.‌
  • I’tidal, namun bukan membaca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.‌
  • Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.‌
  • Itidal. Baca doa i’tidal.‌
  • Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.‌
  • Duduk di antara dua sujud‌
  • Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.‌
  • Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.‌
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada berdiri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada berdiri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.‌
  • Salam.

‌Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan tausiah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ibadah Apa Saja Yang Dianjurkan Saat Bulan Suci Ramadhan?

Pada saat gerhana bulan berlangsung, maka kesunnahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah usai.

Itulah tata cara melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan yang dapat dilaksanakan pada saat gerhana berlangsung. Semoga kita mendapat kemudahan dalam melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah.

selain itu, ada beberapa amalan yang di lakukan saat gerhana terjadi:

  • ‌Sholat gerhana‌
  • Bersedekah‌
  • Tobat dari maksiat‌
  • Mengerjakan kebaikan‌
  • Kehati-hatian jangan sampai lalai‌
  • Memperbanyak doa
  • ‌Memperbanyak istighfar‌
  • Memperbanyak zikir


Demikian tata cara pelaksanaan dan amalan amalan yang baik di lakukan saat gerhana, semoga memberikan manfaat.***

Editor: Tatos Ridwan A. Fauzi

Sumber: Istimewa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x