Akibat Gempa Garut, BNPB Laporkan 110 Rumah Rusak dan 75 KK Terdampak

- 28 April 2024, 19:00 WIB
Gempa Garut mengakibatkan rusaknya tiga rumah di Desa Tarumajaya, Kertasari, Kabupaten Bandung
Gempa Garut mengakibatkan rusaknya tiga rumah di Desa Tarumajaya, Kertasari, Kabupaten Bandung /Instagram @kimcerdastarumajaya/
MUDANESIA - Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan kerusakan pada 110 unit rumah dan dampak pada 75 kepala keluarga (KK) setelah gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut di Jawa Barat.
 
"Sampai hari ini pukul 14.00 WIB, jumlah rumah yang terdampak telah mencapai 110 unit, meningkat dari 27 unit sebelumnya," ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam rilis yang disiarkan di Jakarta, Minggu.
 
Beliau menambahkan bahwa jumlah bangunan dan korban jiwa yang terdampak telah bertambah dari laporan awal BNPB. Rincian kerusakan berdasarkan tingkatannya adalah tiga unit rumah rusak berat, 21 unit rusak sedang, 34 unit rusak ringan, 11 unit terdampak, dan 41 unit lainnya rusak.
 
 
Kerusakan terbanyak terjadi di Kabupaten Garut dengan 41 unit rumah, diikuti oleh Kabupaten Bandung dengan 24 unit, Kabupaten Sukabumi dengan 17 unit, Kabupaten Tasikmalaya dengan tujuh unit, dan Kota Tasikmalaya dengan lima unit. Gempa tersebut juga merusak fasilitas publik termasuk tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan fasilitas kesehatan.
 
Selain kerusakan bangunan, jumlah korban jiwa akibat gempa juga meningkat. Hingga Minggu siang, BNPB mencatat ada delapan orang luka dan 75 kepala keluarga terdampak, naik dari 27 kepala keluarga sebelumnya.

Masyarakat diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak oleh gempa, serta memeriksa dan memastikan bahwa bangunan tempat tinggal mereka cukup kuat terhadap gempa dan stabil.
 
Baca Juga: Kondisi Tol Cipularang dan Padaleunyi Masih Cukup Baik Pasca Gempa di Garut

BPBD Provinsi Jawa Barat, bersama dengan BPBD kabupaten dan kota yang terdampak seperti Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, dan Kota Banjar, berkomitmen untuk terus melakukan pendataan dan penilaian cepat guna menginventarisasi kerusakan dan menyelamatkan warga. Setelah itu, mereka akan segera memperbaiki fasilitas umum, membersihkan puing-puing, dan memperbaiki rumah-rumah yang rusak.

Meskipun demikian, BPBD Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kondisi saat ini lebih terkendali setelah gempa. Oleh karena itu, mereka mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sebelumnya, pada Sabtu, 27 April pukul 23:29 WIB, gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut. Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 70 kilometer dan koordinat 8,42 LS dan 107,26 BT. Menurut laporan BMKG, gempa ini adalah jenis gempa menengah yang disebabkan oleh deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa intraslab.

Editor: Tatos Ridwan A. Fauzi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x