MUDANESIA - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengerahkan petugas untuk memeriksa dan memadamkan kebakaran lahan di kawasan Gunung Rinjani.
Kebakaran tersebut terdeteksi pada Minggu sore (16/06) kemarin setelah terlihat titik api atau kepulan asap dari Danau Segara Anak. Hingga kini, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan karena tim belum mencapai lokasi.
"Tim dari Resort Aik Berik pagi ini persiapan menuju lokasi titik api atau lokasi kebakaran," kata Budi Soesmardi, Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR, di Praya pada Senin. Lokasi kebakaran diperkirakan berada di jalur pendakian Aik Berik, Lombok Tengah.
Baca Juga: Jawa Barat Berkomitmen Targetkan Kunjungan Wisatawan Sebanyak 100 Juta Orang Di Tahun 2024
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperingatkan bahwa delapan daerah di NTB berpotensi mengalami kekeringan meteorologis. Ini terjadi akibat periode hari kering berturut-turut dengan sedikit atau tanpa curah hujan.
Daerah-daerah tersebut termasuk Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Baca Juga: PT. Kereta Api Indonesia Tambah Jumlah Perjalanan KA Hadapi Libur Idul Adha 2024
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Anggitya Pratiwi, menjelaskan bahwa aliran massa udara di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk NTB, kini didominasi angin timuran, menandakan masuknya musim kemarau.
Masyarakat NTB diimbau untuk menggunakan air secara bijak, efektif, dan efisien, serta mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi selama puncak musim kemarau.