Badan Mentoring Agama Islam Telkom University Gelar Sosialisasi Bagi Calon Mentor Agama Islam di Kampus

- 11 Maret 2024, 10:09 WIB
foto; Bambang Melga Suprayogi
foto; Bambang Melga Suprayogi /

MUDANESIA - Bertempat di gedung Tokong Nanas, lantai 3 GKU, ruang Multimedia, 100 mahasiswa dari pengurus Badan Mentoring Agama Islam mengikuti kegiatan sosialisasi mentoring agama Islam.

Kegiatan yang untuk pertama kalinya di laksanakan ini mengambil tema, Seni Meng-Esakan Allah. Dalam sambutannya, CEO dari Badan Mentoring Telkom University Alim Murtadho Ramadhan mengatakan
kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pembekalan, dan penguatan kepada pada calon mentor yang nantinya akan diterjunkan guna mendampingi para mahasiswa Islam yang ada di Telkom University.

Dalam kegiatan itu, turut hadir sebagai narasumber Bambang Melga Suprayogi. Dosen DKV FIK Tel-U, yang juga merupakan ketua lembaga lajnah LTN NU Kab Bandung, Ketua bidang pendidikan di Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia DMI Kabupaten Bandung, dan juga Dewan Pakar di asosiasi mantan kades se kabupaten Bandung.

Bambang Melga dalam pemaparannya pada materi, Tauhid dan akidah, dalam Seni Mengesakan Allah menegaskan, bahwa sebelum kita mengenal Tuhan, kita harus kembali terlebih dahulu pada diri. Bagaimana sebagai manusia, kita bisa memahami dirinya terlebih dahulu. Rasullulah bersabda, man arafa nafsahu arafa rabbahu. Artinya, “Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya.

Baca Juga: Himpunan Mahasiswa Islam Kota Bogor Selenggarakan Wonderful Mulyaharja Manifest

"Mengenal diri berarti mengenali kekuatan dan potensi diri yang dimilikinya, kesadaran akan adanya potensi, akan membuat manusia ini memiliki tujuan kuat menggunakan potensinya untuk Mengesakan dan bertauhid padaNya. Dengan demikian ia akan memiliki kesadaran kuat dalam menghadapi cobaan, karena mereka yang beriman, belumlah dikatakan memiliki iman, jika ia belum Allah Uji," ujar Bambang Melga.

Bambang Melga yang akrab di panggil Ang BM ini juga mengatakan, bahwa dalam seni mengesakan Allah, kita harus mau, dan siap masuk menjadi kesatrianya Allah, dimana sebagai kesatriaNya, pastinya tak akan lepas dari cobaan, rintangan, dan ujian yang itu justru merupakan cara Allah dalam menempa keyakinan kita, untuk menjadi lebih peka, kritis, dan mampu menangkap gelagat alam, sehingga kita akan selalu bersyukur dalam setiap keadaan diri kita.

"Allah itu maha mengatur dan menskenariokan diri kita, jika dari awal kita sudah memiliki kecenderungan pada tauhid sedari kecil, maka Allah akan memperjalankan hidup kita tak jauh dari hal-hal tersebut, dengan cara memberikan peran dalam prosesnya yang semakin besar pada kita. Sehingga diri kita akan siap menjadi kesatriaNya, yang nantinya akan diperhitungkan umat, dengan terus menapaki jenjang-jenjang proses kehidupannya, " tambah Bambang

Halaman:

Editor: Tatos Ridwan A. Fauzi

Sumber: Bambang Melga Suprayogi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah