MUDANESIA - Dua episode terakhir, Aldebaran tidak muncul di sinetron Ikatan Cinta. Aldebaran tengah mengejar informasi penting terkait ayahnya, mendiang Pak Hartawan.
Di saat Aldebaran tidak ada, musuh yang belum dikenali itu berusaha menganggu. Bahkan keberadaan satpam dan bodyguard juga, tidak mampu menghalangi masuknya musuh ke rumah.
Atau mungkinkah di antara satpam dan bodyguard itu ada yang merupakan kaki tangan musuh?
Baca Juga: 4 Lokasi Vaksinasi COVID-19 Gratis Di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat Pekan Ini
Dalam tayangan Ikatan Cinta pada 15 September 2021, aliran listrik di rumah Aldebaran dimatikan oleh seseorang. Selain itu, Mirna juga pingsan setelah seseorang memukulnya dari belakang.
Ternyata, seseorang itu bertugas memasang alat penyadap di rumah Aldebaran. Tujuannya, tentu untuk memantau pergerakan dan informasi di dalam rumah.
Dengan demikian, musuh dapat mudah mengawasi keluarga Alfahri. Bahkan musuh dapat dengan mudah masuk ke dalam untuk melukai anggota keluarga Alfahri.
Baca Juga: Boyong Piala Penghargaan, Tapi Ed Sheeran Selalu Pulang dengan Kesedihan: Terlalu Banyak Kebencian
Jika menduga pelakunya adalah orang dalam, hanya dua orang yang bisa dicurigai. Mereka adalah Putra, sang bodyguard dan Boim si satpam baru.
Meskipun selama ini terkesan pasif, Putra bisa jadi kaki tangan musuh yang diselundupkan. Pasalnya sebelum aliran listrik mati, Putra telah memastikan seluruh pintu dan jendela di rumah Alfahri terkunci.
Tapi bisa juga Boim yang merupakan kaki tangan musuh yang diselundupkan. Pasalnya meskipun Boim mengklaim sebagai kenalan dari Mama Mayang, Rendi belum pernah bertemu atau melihat foto Boim sebelum daftar menjadi satpam.
Baca Juga: Sikat! Berikut 5 Kode Redeem Terbaru FF Free Fire 15 September 2021, Langsung Klaim!
Rendi hanya tahu identitas Boim saat proses seleksi. Kemungkinan besar Boim dengan karakter ceria dan humoris itu sebagai topeng agar mudah dipercaya anggota keluarga Alfahri dan menjadi musuh dalam selimut.
Kira-kira yang mana yang merupakan kaki tangan musuh yang diselundupkan ke rumah Alfahri?***