Hikmah Yang Terkandung di Balik Shalat Fardhu 5 Waktu

- 26 Januari 2024, 05:05 WIB
Menghadirkan Dzikir dan Shalat Dikehidupan
Menghadirkan Dzikir dan Shalat Dikehidupan /pexels/

MUDANESIA - Salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam adalah shalat. Umat Islam hanya diminta melaksanakan shalat 5 kali, yaitu shalat Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya. Masing-masing shalat tersebut sudah ditentukan waktu dan jumlah rakaatnya.

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Sullam al-Munajah (Surabaya: Al-Haramain, tanpa tahun), halaman 12, menjelaskan bahwa ada hikmah di balik penentuan waktu shalat dan hitungan jumlah rakaat yang ada di dalamnya. Semua itu tidak lepas dari beberapa peristiwa penting yang terjadi pada nabi-nabi terdahulu.

Shalat Subuh
Orang yang pertama kali melaksanakan shalat subuh adalah Nabi Adam. Kisah ini bermula ketika Allah menurunkannya dari surga ke bumi. Ketika Nabi Adam berada di bumi, ia sangat takut dan khawatir karena keadaan di bumi sangat gelap dan tidak ada cahaya sama sekali.

Tidak lama kemudian, terbitlah fajar yang menghilangkan kekhawatiran dan rasa takut Nabi Adam. Di saat itu pula Nabi Adam melakukan shalat dua rakaat sebagai bentuk syukur. Rakaat pertama bersyukur kepada Allah karena telah diselamatkan dari gelapnya malam tersebut, sedangkan rakaat kedua sebagai bentuk syukur karena terbitnya fajar yang bisa menerangi bumi dan seisinya.

Baca Juga: Untuk Membuka Pintu Rezeki, Baca 4 Surat Alquran Ini

Shalat Dzuhur
Orang pertama yang melaksanakan shalat dzuhur adalah Nabi Ibrahim. Kisah ini bermula ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya, Nabi Ismail. Singkat cerita, Nabi Ismail diganti dengan seekor domba dari surga yang dibawa oleh malaikat Jibril. Kisah ini terjadi tepat ketika tergelincirnya matahari di waktu dzuhur.

Atas kejadian itu, Nabi Ibrahim kemudian menunaikan shalat sebanyak empat rakaat. Rakaat pertama sebagai bentuk syukur kepada Allah karena telah mengganti Ismail dengan domba untuk disembelih, rakaat kedua sebagai syukur atas hilangnya kesedihannya pada anaknya, rakaat ketiga sebagai bentuk permohonan ridha kepada Allah atas kejadian tersebut, dan rakaat yang keempat sebagai syukur atas karunia nikmat yang telah Allah berikan, yaitu berupa domba dari surga.

Shalat Ashar
Orang pertama yang mengerjakan shalat Ashar adalah Nabi Yunus tidak lama setelah Allah keluarkan ia dari dalam perut ikan. Allah mengeluarkannya tepat pada waktu Ashar, saat keluar ia seperti anak burung unggas yang tidak memiliki bulu.

Empat rakaat shalat ashar yang dilaksanakan Nabi Yunus sebagai bentuk syukur kepada Allah atas keselamatan dirinya dari empat kegelapan, yaitu: (1) kegelapan dalam isi perut ikan; (2) kegelapan berada di dalam air; (3) kegelapan di malam hari; dan (4) kegelapan dalam perut ikan itu sendiri.

Halaman:

Editor: Tatos Ridwan A. Fauzi

Sumber: Tim Layanan Syariah, Ditjen Bimas Islam, Kementrian Agama RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah