MUDANESIA - Istilah pelakor kini tengah kencang jadi bahasan setelah penyanyi religi Nissa Sabyan dikabarkan berselingkuh dengan Ayus Sabyan.
Pelakor pasti banyak dibenci orang karena berhasil merusak hubungan pasangan kekasih atau bahkan pernikahan.
Namun, penyebab seorang perempuan menjadi pelakor pasti ada. Mungkin alasan yang terjadi di masa lalunya.
Baca Juga: Mahasiswa Tertarik Berwirausaha? Kalem, Kemendikbud Kasih Modal Melalui PKMI 2021
Sebagaimana dikutip Mudanesia.com dari situs Klikdokter, psikolog Ikhsan Bella Persada mengatakan salah satu penyebab pelakor adalah karena adanya perasaan kompetitif dengan orang lain.
“Kompetitif dalam bidang-bidang tertentu memang baik. Tapi kalau kompetitif dalam merebut pasangan orang lain, tidak boleh diikuti,” ujar Ikhsan.
Tak hanya itu saja, seseorang yang gemar menjadi pelakor juga mungkin membutuhkan kasih sayang yang tidak didapatkan dari orang lain. Hanya saja, pelakor memiliki kontrol diri yang rendah.
Ketika dorongan untuk memenuhi rasa kasih sayang itu ada, pelaku tidak bisa menilai norma yang ada. Pelaku juga merasa tidak bersalah karena tidak tahu norma yang baik seperti apa.