MUDANESIA - Pembobolan rekening ATM semakin marak terjadi pada nasabah bank.
Saldo atau uang di ATM tiba-tiba berkurang bahkan habis, tanpa nasabah merasa pernah mengambil uang dalam jumlah besar.
Terakhir terjadi pada nasabah Bank Mandiri yang kehilangan dana dalam rekeningnya hingga Rp128 juta.
Dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.
Kejahatan ini menjadi salah satu jenis penipuan yang masuk ke dalam metode pishing.
Pishing sendiri dilakukan dengan cara mencuri data penting orang lain, termasuk data bank seperti nomor rekening, data ATM seperti nomor kartu dan PIN, serta data kartu kredit seperti nomor dan jenis kartu serta PIN.
Baca Juga: Masih Dibahas Batasan Usia Pemberian Vaksin, Wakil Menkes Jamin AstraZeneca Aman dan Efektif
Skimming pertama kali teridentifikasi pada tahun 2009 lalu di Woodlands Hills, California. Saat beraksi, para pelaku biasanya menggunakan alat yang dinamakan skimmer. Alat tersebut ditempelkan pada mulut mesin ATM atau mesin EDC (Electronic Data Capture) yang sering terdapat di kasir tempat perbelanjaan.