MUDANESIA - PT KAI Daop 2 Bandung, Jawa Barat, menanggapi positif dan mendukung usulan reaktivasi jalur kereta api (KA) Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran yang di sampaikan oleh Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin. Namun, hal tersebut dilakukan inspeksi dan analisis lebih mendalam mengenai aset dan prasarana. Hal tersebut di sampaikan Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi kepada media, seperti yang di kutip pada Senin (3/3/2024).
"Perlu observasi bersama, inspeksi, dan analisis lagi terkait dengan kondisi yang ada di jalur tersebut," ujar Ayep Hanapi.
Ayep juga menjelaskan bahwa di kedua jalur yang telah puluhan tahun tidak aktif dan berbagai hal terkait aset dan prasarana telah mengalami berbagai perubahan yang sangat signifikan.
Menurut Ayep, berdasarkan data yang diterimanya, untuk sarana bangunan dinas perkeretaapian antara Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey, masih ada dengan kondisi yang cukup beragam. Mulai dari yang kondisinya rusak hingga di sewakan ke pihak lain.
Baca Juga: Sat Lantas Polresta Cirebon Gelar Operasi Keselamatan 2024
Sedangkan terkait kondisi jalur lintas jalur Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey, sebagian masih terlihat dan kebanyakan telah tertutup termasuk oleh aspal menjadi jalan bahkan telah tertutupi bangunan.
"Untuk kedua jalur itu, menggunakan rel ukuran R25, di mana sebagian masih ada dan sebagian sudah hilang, begitu juga jembatannya," ujar Ayep.
Masih menurut Ayep, terkait kondisi 4 buah terowongan khususnya di jalur Banjar-Pangandaran yaitu Batulawang, Hendrik, Juliana dan Wihelmina masih berdiri kokoh.
Sementara terkait usulan Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) mengaku sebagai operator, pihaknya masih menunggu tanggapan Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian sebagai pengambil kebijakan sebagai regulator.