Vaksin COVID-19 Telat, Malaysia Bandingkan dengan Indonesia dan Singapura

17 Januari 2021, 21:06 WIB
ilustrasi vaksin Covid-19 /Foto: Pixabay/torstensimon

MUDANESIA - Malaysia direncanakan baru menerima vaksin COVID-19 pada Februari 2021. Negeri Jiran itu sudah menjalin kerja sama dengan Pfizer sejak November 2020.

Menteri Ilmu Pengetahuan Teknologi Inovasi Malayasia, Khairy Jamaluddin mengatakan, banyak yang mempertanyakan keterlambatan vaksin di Malaysia.

“Terutama apabila melihat negara-negara tetangga telah mulai menerima vaksin,” ujar Khairy seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Muncul Sosok Pria yang Cinta Berat pada Andin, Apa yang Bakal Dilakukan Aldebaran?

Ketua Komite Khusus Jaminan Akses Pasokan Vaksin COVID-19 (JKJAV) itu mengatakan, sudah disetujui perundingan bersama produsen Pfizer pada November 2020.

“Apabila diterima kelak, Malaysia sebenarnya masih menjadi negara terawal di Asia Pasifik yang mendapat akses kepada vaksin COVID-19,” katanya.

Dirinya mengucapkan selamat kepada negara tetangga, seperti Indonesia dan Singapura yang telah memulai proses vaksin pada masyarakat.

Baca Juga: Arya Saloka Bakal Hengkang dari Ikatan Cinta, Simak Penjelasannya!

“Tetapi saya juga ingin menjelaskan beberapa perkara terutama kepada mereka yang membandingkan Malaysia dengan dua negara tetangga ini,” ujar Khairy.

Singapura, ungkap dia, memberikan uang muka yang besar kepada calon-calon pemberi vaksin COVID-19.

“Negara tersebut menyediakan peruntukan sebanyak satu miliar dollar Singapura untuk menyediakan vaksin kepada rakyat mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Akhiri Kontrak dengan Arsenal Lebih Cepat, Mesut Ozil Menuju Fenerbache

Sementara Malaysia menyediakan peruntukan yang hampir sama, namun untuk populasinya lima kali lebih besar.

“Dengan kata lain, Singapura telah mengesahkan perjanjian pembelian awal vaksin COVID-19 pada harga premium sebelum data uji klinis dikeluarkan,” tuturnya.

Sementara Indonesia, tutur Khairy, negara pertama yang meluluskan penggunaan vaksin produksi Sinovac dan telah menerima vaksin tersebut lebih awal karena Indonesia menjadi lokasi uji klinis fase ketiga bagi vaksin tersebut.

Baca Juga: Info Loker Januari 2021, PT GS Battery Membuka Lowongan untuk Lulusan SMA dan SMK

“Ini bermakna proses pendaftaran dan kelulusan vaksin tersebut menjadi lebih pantas,” ujarnya.

Jadi, kata dia, tidak heran Sinovac akan mengutamakan negara-negara yang menjalankan uji klinis bagi vaksin keluaran mereka.

“Kenapa Malayasia tidak menjadi lokasi uji klinis bagi vaksin Sinovac? Ujian klinis Sinovac mulai pada tahun lalu dan saat Malayasia menawarkan kepada pihak Sinovac untuk menjadi lokasi ujian klinis, jumlah kasus positif dan kadar penularan di Malaysia sangat rendah,” ujarnya.***

Editor: Setiono

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler