MUDANESIA - Pedagang daging sapi terpaksa menaikkan harga.
Pasalnya, para pedagang menyebut harga sapi sudah tidak terkendali.
Di Pasar Soreang, harganya terus naik dari Rp111 ribu ke Rp115 ribu. Lalu naik lagi ke Rp120 ribu dan Rp125 ribu.
Baca Juga: Info Loker Januari 2021, Yakult Buka Lowongan untuk Lulusan S1 di Mojokerto
Diakui pedagang daging sapi di Pasar Soreang, Susi kenaikan harga memang dari Pasar Induk Caringin, tempat pedagang mengambil daging.
"Kami pun terpaksa menaikkan harga jual," kata Susi sebagaimana dikutip Mudanesia.com dari PRFMNews.com.
Kebanyakan pelanggan Susi, pedagang bakso mengaku keberatan dengan kenaikan harga tersebut.
Baca Juga: Laporan Dentuman Misterius di Bandung dan Cimahi, BMKG Kemukakan Fakta-faktanya
Dengan adanya kenaikan ini membuat para pedagang bakso keberatan karena terpaksa mengurangi besaran.
"Sekarang mah sudah lebih dari harga lebaran," sebutnya.
Dengan adanya kondisi ini Susi berharap adanya tindakan nyata dari pemerintah agar harga daging sapi kembali stabil.
Baca Juga: Info Loker Januari 2021, BRI Buka Kesempatan Bagi Lulusan S1 untuk Tempati 2 Posisi Ini
Sementara itu Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat menyatakan 90 persen pasokan daging sapi di wilayah Jabar berasal dari luar daerah yakni Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, bahkan hingga luar negeri seperti Australia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail mengatakan 10 persen dipenuhi dari pemotongan sapi dari Jawa Barat dari petani lokal.
"Ada juga yang dipenuhi dari luar daerah Jatim, NTB, Jawa Timur, Bali kemudian impor dari Australia yang banyak," kata Jafar Ismail, di situs Antara.
Baca Juga: Celupkan Roti ke Tiga Bahan Ini, Resep Bikin Toast Bread Lezat Buat Sarapan
Jafar menjelaskan tentang kenaikan harga daging sapi di beberapa wilayah yang ada di Jawa Barat karena kenaikan harga sapi bakalan di Australia sejak tahun lalu.***