Disdik Belum Keluarkan Juklak Juknis PTM, SMPN 1 Lembang Gelar Simulasi, Wartawan Dilarang Meliput

1 September 2021, 10:01 WIB
Ilustrasi PTM terbatas dapat dilakukan pada satuan pendidikan di wilayah PPKM Level 1 sampai 3. /Dokumentasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

MUDANESIA - SMPN 1 Lembang Kabupaten Bandung Barat telah menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin, 30 Agustus 2021.

Penyelenggaraan uji coba PTM dibatasi kapasitas di tiap jenjangnya.

Meskipun sudah ada aturan umum dari Kemendikbud dan surat edaran dari Bupati Bandung Barat, tapi secara resmi belum ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Bupati Didakwa Maling Uang Rakyat, Ini 5 Potret Kemesraan Aa Umbara dan Hengky Kurniawan Saat Masih Akur

Namun, anehnya wartawan tidak diperbolehkan meliput kegiatan uji coba PTM tersebut.

Bahkan saat Mudanesia.com mengambil gambar, pihak sekolah meminta gambar tidak dipublikasikan. Reporter Mudanesia.com juga digiring agar meninggalkan sekolah.

Orang yang mengaku sebagai wakil kepala sekolah bernama Oce malah meminta surat izin untuk melakukan peliputan PTM di SMPN 1 Lembang.

Baca Juga: Main Tiktok, Rizki DA Dianggap Bahayakan Keselamatan Anak Demi Konten

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Bandung Barat, Rustiyana mengatakan memang aturan secara umum sudah ada. PTM hanya diperbolehkan di wilayah dengan level 3. Dengan kapasitas 50 persen untuk SD dan SMP serta 30 persen untuk PAUD.

"Hanya memang kita juga secara kedinasan belum mengeluarkan edaran khusus. Kita masih menggodok juklak juklisnya seperti apa," kata Rustiyana.

Menurut Rustiyana penyusunan juklak dan juknis itu dimulai dari rumah, siswa harus ada assesment lebih dulu sebelum berangkat ke sekolah. Hal itu untuk mencegah terjadinya klaster sekolah setelah dibuka PTM.

Baca Juga: Bupati Probolinggo dan Suaminya yang Anggota DPR RI Kena OTT KPK, Rampok Uang Rakyat Lewat Jual Beli Jabatan

Dikatakan Rustiyana, hingga saat ini belum ada instruksi dari dinas bagi sekolah untuk menyelenggarakan simulasi. Rustiyana menyebutkan masih melihat perkembangan tingkat persebaran kasus.

"Beberapa kali rencana simulasi gagal, karena kasus kembali naik. Kami masih menunggu 1-2 minggu untuk simulasi dan melihat tingkat persebaran kasus," ucapnya.***

Editor: Raden Bagja

Tags

Terkini

Terpopuler