MUDANESIA - Pemerintah mendorong sekitar 99 persen satuan pendidikan di wilayah PPKM level 1, 2 dan 3 untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
Data mengenai satuan pendidikan berdasarkan level PPKM itu diperoleh dari Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, per 18 September 2021.
Data Pusdatin Kemendikbudristek meliputi 514 kabupaten/kota dengan jumlah satuan pendidikan sebanyak 540.979 unit.
Terdapat 7 kabupaten/kota (1,36%) yang masih berada di PPKM level 4.
Dari 7 kabupaten kota itu terdapat 2.724 (1%) satuan pendidikan yang masih harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh.
Baca Juga: Lepas dari Komedian Kiwil, Meggy Wulandari Hamil: Makasih Yaa Allah
Wilayah dan satuan pendidikan paling banyak berada di wilayah PPKM level 2. Terdapat 347 kabupaten/kota dengan 404.638 satuan pendidikan di level 2.
Bagi wilayah di PPKM Level 1-3, diberlakukan PTM terbatas sesuai dengan SKB 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran dalam Situasi Pandemi Covid-19.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikburistek, Jumeri mengatakan, jumlah sekolah yang melaksanakan PJJ masih banyak meski mayoritasnya berada di wilayah PPKM Level 1-3.
Secara nasional, katanya, sebanyak 58% masih melaksanakan PJJ. Sementara yang melaksanakan PTM Terbatas 48%.
Baca Juga: Ditangkap KPK Karena Diduga Maling Uang Rakyat, Bupati Kolaka Timur Baru Jabat 3 Bulan
"Yang tertinggi PTM di Aceh kemudian Maluku Utara dan Sumatera Barat. Dan terendah DKI Jakarta. Meskipun DKI Jakarta sudah 660 sekolah PTM Terbatas, tapi frekuensinya masih sangat rendah, yaitu seminggu hanya satu kali atau sehari," katanya, seperti dilansir Mudanesia dalam webinar bertajuk Kembali ke Sekolah atau Belajar di Rumah, Selasa 21 September 2021.
Ia meminta dukungan pemerintah daerah setempat untuk segera membuka PTM Terbatas di satuan pendidikan.
Begitu juga dukungan dinas kesehatan daerah untuk mempercepat vaksinasi bagi tenaga pendidik yang saat ini menjadi prioritas nasional.
"Kemarin di rapat terakhir kita sepakat dengan Kemenkes bahwa akhir bulan ini dipastikan sudah lengkap semua vaksin untuk bapak ibu guru," tuturnya.***