Network
MUDANESIA - Tanggal 27 Desember akan dikenal sebagai The International Day of Epidemic Preparedness atau Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setuju untuk mengambil resolusi yang dirancang bersama oleh Vietnam, Kanada, Niger, Senegal, Saint Vincent dan Grenadines, dan Spanyol untuk menandai hari yang akan "menyoroti pentingnya pencegahan, kesiapsiagaan. untuk, dan kemitraan melawan epidemi. "
Hampir setahun sejak ditemukannya COVID-19 di kota Wuhan, Cina, milyaran orang di seluruh dunia telah mengalami tantangan untuk mencoba menanggulangi penyakit yang sejauh ini telah merenggut lebih dari 1,5 juta nyawa dari hampir 68 juta orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Tidak Perlu cek di eform.bri.co.id, Begini Cara Mengetahui Dapat atau Tidaknya BPUM
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai pandemi pada Maret 2020, banyak suara penting telah menandai seruan itu datang terlambat.
Negara-negara yang terkena dampak paling parah seperti Italia, Brasil, India, dan AS telah menyaksikan kematian yang tidak terkendali. Sementara administrasi lain harus mengatasi ekonomi yang jatuh ketika mencoba menangani komplikasi sosial lainnya.
Sadar akan kebutuhan untuk mengatasi dampak luas dari masalah ini, majelis yang beranggotakan 193 orang dengan suara bulat mengadopsi resolusi tersebut dan mengikuti gagasan Vietnam untuk menandai 27 Desember - ulang tahun ahli biologi Prancis Louis Pasteur, yang mengembangkan metode pasteurisasi serta yang pertama vaksin untuk rabies dan antraks - sebagai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional resmi.
Baca Juga: Dihasut Jawara Kampung, di Kabupaten Bandung Barat Puluhan Warga Tolak Swab Test
"Pandemi itu membuat kami lengah, tetapi itu juga telah berfungsi sebagai seruan untuk meningkatkan kesiapan kami," kata duta besar Vietnam untuk PBB, Dang Dinh Quy, saat dia memperkenalkan resolusi tersebut.
