Pasti Berulang, Hitungan Hipotetik Tsunami Aceh 2004 Pernah Terjadi 550 Tahun Lalu

- 26 Desember 2020, 11:15 WIB
Ilustrasi tsunami
Ilustrasi tsunami /Instagram / Daryono BMKG

MUDANESIA - Gempa dan tsunami raksasa dari jalur-jalur tunjaman lempeng dipastikan berulang. Jalur-jalur ini akan tetap menghasilkan gempa dan tsunami raksasa di masa datang. Tiap-tiap jalur memiliki waktu perulangan ratusan hingga ribuan tahun.

Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto mengatakan tim pusat penelitian geoteknologi LIPI telah meneliti tsunami purba sejak 2006 di pantai Lebak, Pangandaran, Cilacap, Kutoarjo, Kulonprogo, dan Pacitan.

Endapan tsunami berumur 300 tahun ditemukan di sepanjang pantai itu. Di Lebak, tsunami tersebut mengendapkan bata-bata kayu di suatu rawa 1,5 kilometer dari garis pantai.

Baca Juga: '26 Desember' Lagu Band Padi untuk Tsunami Aceh, Simak Lirik Lagunya Berikut Ini

Dikutip dari situs Antara, di Pangandaran, tsunami itu menghancurkan mangrove. Penelitian di lokasi bandara baru Kulonprogo menemukan pasir yang kaya akan jasad renik penghuni laut dalam, foraminifera, dan radiolora. Lokasi-lokasi endapan tsunami purba tersebut berada hingga 2,5 km dari garis pantai. Artinya tsunami merangsek daratan setidaknya sampai 2,5 km.

Sedangkan, jika lempeng di selatan Jawa sepanjang 800 km bergeser, gempa magnitudo 9 dapat terjadi.

Sebagai gambaran, tsunami Aceh 2004, dipicu gempa magnitudo 9,1 akibat pergeseran lempeng sepanjang 1.300 km. Tsunami Jepang 2011 dipicu gempa magnitudo 9 akibat pergeseran lempeng sepanjang 500 km.

Baca Juga: Demi Keselamatan, Sekolah Tatap Muka Januari 2021 Hanya di Zona Hijau, Cek 6 Syarat dari PGRI Jabar

Eko menuturkan dari hitungan hipotetik MacCaffrey, ahli geofisika Amerika, jalur subduksi selatan Jawa berpontesi memicu gempa magnitudo 9,6 yang berulang 675 tahun sekali. Kalkulasi serupa untuk pantai barat Sumatera adalah 525 tahun.

Halaman:

Editor: Raden Bagja

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah