Waspada, Tanah di Cimanggung Sumedang Masih Rawan Longsor, PVMBG: Hentikan Evakuasi Jika Turun Hujan

- 10 Januari 2021, 12:01 WIB
Longsor Cimanggung Sumedang
Longsor Cimanggung Sumedang /Humas BPNB

Sementara menurut Agus, penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan karena kemiringan lereng yang agak terjal hingga terjal. Pelapukan breski dan tufa yang mudah meloloskan air dan dibawah nya merupakan lapisan kedap air sehingga berfungsi sebagai bidang gelincir.

Tebing merupakan lahan terbuka tanpa vegetasi berakar kuat dan tanpa perkuatan lereng, serta saluran drainase yang kurang baik sedangkan bagian bawah merupakan pemukiman/rumah warga. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah.

Baca Juga: Pesona Wisata Pulau Laki dan Lancang, Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Agus menyebutkan pihaknya merekomendasikan agar warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk evakuasi harus mengantisipasi potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta curah hujan yang tinggi.

Masyarakat disekitar lokasi bencana atau bahaya sebaiknya diungsikan dulu ketempat yang lebih aman. Jika turun hujan sebaiknya aktivitas disekitar lokasi bencana dihentikan dan penduduk atau warga diungsikan untuk sementara.

Pemotongan lereng yang tidak terlalu tegak dan harus mengikuti kaidah-kaidah geologi teknik yakni dengan cara melandaikan lereng, mengatur drainase dan memperkuat kestabilan lereng dengan pembuatan penahan lereng/ retaining wall yang sesuai dengan kaidah keteknikan.

Baca Juga: Bikin Merinding, Berikut Rekomendasi 5 Film Berkisah Soal Kecelakaan Pesawat

"Masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi gerakan tanah agar selalu waspada terhadap munculnya gejala awal gerakan tanah seperti retakan pada tanah dan bangunan dan segera melapor kepada pemerintah setempat dan mengungsi sementara hingga ada arahan dari pemerintah setempat," kata Agus.

Penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam untuk memperkuat lereng. Selain itu perlu ditingkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah.***

Halaman:

Editor: Raden Bagja

Sumber: PVMBG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah