Network
MUDANESIA - SMA Negeri 9 Kota Bandung menutup sekolah untuk segala aktivitas terhitung sejak 7 Januari 2021 hingga 17 Januari 2021.
Penutupan tersebut disebabkan adanya 2 karyawan sekolah yang terpapar virus Covid-19.
Selama penutupan sekolah, sekolah dibersihkan dengan cairan desinfektan. Sedangkan guru, staf tata usaha, dan karyawan menjalani work from home (WFH).
Kepala SMA Negeri 9 Bandung, Suparman menyebutkan ditemukannya 2 karyawan yang positif Covid-19 itu setelah Satuan Gugu Tugas Covid-19 sekolah berinisiatif menyelenggarakan rapid test antigen terhadap guru, staf Tata Usaha, Kepala Sekolah, dan karyawan sekolah.
Baca Juga: Waspadai Penyebaran COVID-19, Acara Hajatan di Surabaya Direkomendasikan Tanpa Prasmanan
Sebanyak 30 orang mengikuti rapid test antigen. Setelah tes, hasilnya ada 2 orang yang dinyatakan positif.
Suparman memandang perlu dilakukan rapid test tersebut demi keselamatan bersama di sekolah. Apalagi yang 2 orang dinyatakan positif terpapar Covid-19 itu tidak menunjukkan adanya gejala.
"OTG ini yang kadang membuat kita lengah tidak menyadari kalau ada yang terpapar di sekitar kita. Dengan adanya tes ini, kami akan secara rutin mengecek," kata Suparman.
Dikatakan Suparman, meskipun sejak Maret 2020, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara virtual. Tapi, aktivitas di sekolah tetap ada.
Baca Juga: Kabar Baik bagi Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air, BMKG Sebut Kondisi Cuaca Cukup Mendukung
"Guru hadir ke sekolah secara bergiliran. Demikian juga karyawan seperti petugas kebersihan dan keamanan tetap ada di sekolah," ujar Suparman.
Saat ini, dua orang yang terkonfirmasi positif telah diisolasi mandiri. Selain itu, hasil tes itu dikomunikasikan dengan pihak kelurahan. ***
