KNKT Sebut Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Meledak, Tapi Ditemukan Kerusakan Mesin Bagian Ini

- 12 Januari 2021, 16:27 WIB
Perjalanan menuju tempat evakuasi di LKP Sriwijaya Air.
Perjalanan menuju tempat evakuasi di LKP Sriwijaya Air. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

MUDANESIA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan sistem pesawat Sriwijaya SJ 182 masih berfungsi.

Nyatanya, sistem pesawat Sriwijaya SJ 182 masih mampu mengirim data sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan resminya, pada Selasa, 12 Januari 2021 menjelaskan pihaknya telah mengumpulkan data radar ADS-B dari Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia).

Baca Juga: Info Loker Januari 2021, RS Hermina Banyumanik Membuka Kesempatan untuk Nakes di 3 Posisi Ini

Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah Barat Laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki.

Namun selanjutnya pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat berada pada ketinggian 250 kaki.

"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air," katanya.

Baca Juga: Penulis dan Kreasionis Islam Asal Turki, Harun Yahya Dijatuhi Hukuman Penjara 1.075 Tahun

Data lain yang didapat KNKT dari KRL Rigel adalah sebaran puing-puing memiliki besaran dengan lebar100 meter dan panjang 300-400 meter.

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," katanya.

Soerjanto menambahkan temuan pesawat yang telah dikumpulkan Basarnas, salah satunya adalah bagian dari mesin turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan.

Baca Juga: Kotak Hitam Sriwijaya Air Kemungkinan Bergeser, Areal Pencarian Diperluas

"Kerusakan pada fan blade menunjukkan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan. Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," ujar Soejanto.

Terkait upaya pencarian kotak hitam, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) telah menangkap sinyal locator beacon.

"Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. Sejak pagi, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan," ucap Soerjanto.***

Editor: Raden Bagja

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x