AHY Sebut Pejabat Istana Diduga Penggerak Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko Buka Suara

- 2 Februari 2021, 09:44 WIB
Foto dokumentasi Jenderal Moeldoko yang diambil dari posting lawas tanggal 8 Agustus 2019/Facebook @Dr.Moeldoko
Foto dokumentasi Jenderal Moeldoko yang diambil dari posting lawas tanggal 8 Agustus 2019/Facebook @Dr.Moeldoko /Facebook @Dr.Moeldoko/

MUDANESIA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memaparkan dugaan kudeta kepemimpinan partainya pada Senin, 1 Februari 2021.

AHY menyebut ada lima orang yang menggerakan kudeta tersebut. Mereka adalah 1 kader aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, mantan kader yang 9 tahun diberhentikan tidak hormat karena korupsi, 1 kader yang sudah keluar sejak 3 tahun lalu, dan 1 lagi bukan bagian partai.

Dugaan pelaku kelima adalah pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Catat, Hindari 4 Sikap Menyebalkan Ini Jika Tak Ingin Membuat Gebetanmu Ragu dan Kemudian Berpaling

Upaya kudeta tersebut, kata AHY, berupa dengan mengadakan kongres luar biasa (KLB) dengan mencari 360 pemegang suara. AHY juga menyebut upaya itu ada kepentingan politik untuk Pemilu 2024.

AHY bahkan telah mengirim surat kepada Presiden untuk mengkonfirmasi dan mengklarifikasi masalah tersebut.

Menyusul surat permintaan klarifikasi yang dikirimkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Presiden Joko Widodo terkait keterlibatan istana, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan tanggapan.

Baca Juga: Update Korupsi Mantan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna, 10 Saksi Dipanggil untuk Diperiksa KPK

"Sebenarnya saya masih 'diem-diem' aja sih, karena saya tidak perlu reaktif dalam hal ini," ujar Moeldoko saat memberikan keterangan pers virtual pada Senin, 1 Februari 2021, malam.

Namun, karena cukup banyak pertanyaan dari media massa, Moeldoko memutuskan menanggapi isu tersebut.

"Poin pertama, jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan. Sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu pak Jokowi, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya. Moeldoko ini, bukan selaku KSP. Moeldoko," ujar Moeldoko sebagaimana dikutip Mudanesia.com dari situs Antara.

Halaman:

Editor: Raden Bagja

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah