Rumah Sakit Banyak Tolak Pasien COVID-19 di India, Virus Sudah Masuk ke Kedutaan Besar Amerika Serikat

- 28 April 2021, 09:28 WIB
Seorang pria membawa kayu berjalan melewati tumpukan kayu pemakaman orang-orang yang meninggal karena Covid-19 saat kremasi massal, di sebuah krematorium di New Delhi, India, 26 April 2021.
Seorang pria membawa kayu berjalan melewati tumpukan kayu pemakaman orang-orang yang meninggal karena Covid-19 saat kremasi massal, di sebuah krematorium di New Delhi, India, 26 April 2021. /Reuters/Adnan Abidi/

MUDANESIA - Warga di India disarankan tak perlu terburu-buru ke rumah sakit. Hal ini akan memperburuk krisis lonjakan penularan COVID-19 yang disebabkan adanya pertemuan massal, varian yang lebih menular, dan rendahnya tingkat vaksinasi. 

Lonjakan kasus harian yang tinggi juga tingkat kematian membuat rumah sakit yang tidak memiliki persediaan cukup oksigen dan tempat tidur menolak pasien COVID-19. 

"Saat ini, salah satu masalahnya yakni banyak orang yang buru-buru ke rumah sakit karena tidak mempunyai akses untuk mendapatkan informasi dan nasihat. Padahal pemantauan perawatan berbasis rumah di rumah dapat dilakukan dengan sangat aman," kata juru bicara WHO Jasarevic dikutip dari Antara.

Baca Juga: Rizky Febian Buka-bukaan Tentang Uang Jajan dari Sule, Ciuman Pertama, dan Kehilangan Keperjakaan

Gelombang kedua virus corona di India yang lebih dari 300.000 kasus baru dikonfirmasi dalam sehari selama 6 hari berturut-turut.

Kedutaan besar AS di India juga mengalami wabah serius, 100 orang telah positif terkena virus corona dan dua karyawan lokal meninggal.

Amerika Serikat memiliki lima konsulat di berbagai kota di India dan sebuah kedutaan besar di ibu kota, New Delhi.

Baca Juga: Jenasah COVID-19 Meningkat Tajam di India, Lahan Pemakaman Hampir Habis Penggali Kubur Kelelahan

Dalam enam minggu terakhir, meskipun pandemi buruk di India, staf kedutaan dan konsulat AS belum divaksinasi. Selama periode tersebut, pejabat pemerintah Biden juga melakukan dua kunjungan tingkat tinggi ke India.

Dikutip dari Oriental Daily, staf Amerika dan keluarga mereka di India, serta pegawai lokal kedutaan dan konsulat Amerika, baru mulai menerima vaksin dalam dua minggu terakhir.

Menurut informasi yang beredar, bahwa vaksin datang terlambat.

Baca Juga: Varian Virus di India Telah Masuk Indonesia, Zubairi Djoerban: Bukan Waktunya Santai, Apalagi Rencanakan Mudik

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan India pada hari Selasa, negara tersebut telah menambahkan 323.144 kasus baru yang dikonfirmasi dan 2.771 kematian baru dalam 24 jam terakhir, yang merupakan sedikit penurunan dari 352.991 kasus yang dikonfirmasi hari sebelumnya dan 2.812 kematian.***

Editor: Raden Bagja

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah