MUDANESIA - Sebanyak 26 WNI termasuk staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Afghanistan mendarat dengan selamat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 03.09 WIB, dini hari tadi.
Proses evakuasi tersebut menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI AU, pasca situasi yang semakin mencekam akibat jatuhnya Kota Kabul, ibukota Afghanistan ke tangan kelompok Taliban.
Begitu tiba di Jakarta, mereka langsung disambut oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Base Ops, Lanud Halim Perdanakusuma.
Terkait operasi pemulangan WNI dari Afghanistan ini, pada kesempatan itu Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengakui bahwa proses evakuasi dari Kabul ke Jakarta tidak ringan.
Pihaknya menghadapi banyak permasalahan dan di dinamika di lapangan.
"Keberhasilan misi evakuasi warga negara Indonesia di Kabul ini tidak ringan, karena banyak permasalahan dan dinamika di lapangan yang kita hadapi, namun semua bisa dilaksanakan dengan baik berkat kerjasama antar kementerian dan lembaga sehingga operasi ini bisa berjalan dengan aman dan lancar", ujar Panglima TNI di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu, dini hari, 21 Agustus 2021.
Baca Juga: Filmnya Menang di Locarno, Sutradara Puji Totalitas Reza Rahadian
Di kesempatan tersebut, Menlu Retno mengatakan evakuasi ini bisa dilaksanakan dengan baik berkat kerja sama semua pihak.
"Namun semua bisa dilaksanakan dengan baik berkat kerja sama antarkementerian dan lembaga sehingga operasi ini bisa berjalan dengan aman dan lancar," tutur Menlu Retno.
Adapun 26 WNI tersebut terdiri dari 16 staf KBRI dan 10 non staf KBRI. Sementara, 7 warga negara non WNI yang turut dibantu pemerintah Indonesia untuk keluar dari negara tersebut terdiri dari 5 warga negara Filipina dan 2 warga negara Afghanistan (suami dari WNI dan staf lokal KBRI).
Baca Juga: Kenali 10 Laut Ini Sebagai Tanda Cinta Anda Pada Maritim Indonesia
Seluruh WNI yang dievakuasi dan anggota tim evakuasi langsung menjalani protokol kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri.
Evakuasi terhadap WNI tersebut telah direncanakan beberapa hari dengan simulasi yang matang dan terus menerus oleh pemerintah RI dengan memperhatikan perkembangan dari waktu ke waktu.***