Rekening Jumbo Rp120 Triliun: PPATK Buka Modusnya dengan Cara Beli Rekening Individu untuk Transaksi Narkoba

- 9 Oktober 2021, 19:01 WIB
Ilustrasi kejahatan menggandakan uang
Ilustrasi kejahatan menggandakan uang /Pexels.com/

MUDANESIA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya aliran dana rekening jumbo Rp120 triliun yang terkait dengan transaksi narkotika dan obat-obatan terlarang. 

Menurut Kepala PPATK Dian Ediana Rae, dari hasil analisis angka itu merupakan akumulasi transaksi dalam kurun waktu lima tahun.

Dari hasil analisis juga terungkap sebanyak 1.339 pihak yang terlibat baik perorangan maupun korporasi. 

Baca Juga: Polisi Janjikan Ungkap Tersangka Pelaku Pembunuhan Subang Dalam Waktu Dekat

“Ini merupakan hasil analisis dan pemeriksaan kita. Di dalam kasus aliran dana Rp120 Triliun itu melibatkan angka pihak yang terlapor sejumlah orang dan korporasi,” ujar Dian.

Ia juga melihat analisis aliran dana dari tahun ke tahun terus meningkat.

“Dilihat dari periodenya sangat mengkhawatirkan. Semakin meningkat, sehingga kita perlu solusi pencerahan bersama mengatasi maraknya transaksi narkoba tersebut,” katanya.

Baca Juga: Digeser Jadi Tanggal 20 Oktober 2021, Berikut 10 Link Twibbon Hari Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Media Sosial

Dian mengatakan salah satu modus yang kerap dilakukan oleh para sindikat narkoba adalah dengan membeli rekening orang lain. 

Pemilik rekening juga umumnya individu yang tidak terkait langsung dengan kegiatan tersebut. 

“Mereka hanya memberikan uang atau membeli rekening tertentu kemudian mereka pakai untuk transaksi narkoba. Yang sebenarnya bukan rekening mereka,” ucap Dian.

Baca Juga: Malam Minggu Jangan Bingung, Mending Klaim Kumpulan 25 Kode Redeem FF Free Fire Hari Ini 9 Oktober 2021

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartono menyebukan pihaknya telah berkoordinasi dengan PPATK terkait temuan tersebut. 

Humas Badan Narkotika Nasiona (BNN) Sulistiyo Pudjo Hartono mengatakan pihaknya juga akan mengecek dengan PPATK adanya kemungkinan transaksi narkoba yang terkait dengan jaringan internasional. 

"Apakah ini berkaitan dengan luar negeri, ada potensi tidak hanya transaksi narkotika bisa jadi money laundringnya, itu yang akan kami telusuri,” ujar Sulistiyo.***

Editor: Raden Bagja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah