Pemimpin Idaman

- 21 Februari 2024, 11:00 WIB
Pemimpin Idaman
Pemimpin Idaman /Istimewa/

Tapi apa artinya kekuasaan jika sang pemilik kekuasaan itu tidak mampu menjadi supir atas kendaraannya sendiri, tidak bisa menyetir?

Jika terjadi hal demikian, tentunya dibutuhkan kehadiran supir pengganti yang benar-benar profesional dan terpercaya bisa mengendarai kendaraan sesuai fungsinya menuju arah tujuan. Kendaraan adalah sarana sebagai media pengantar, pembawa ke arah tujuan mencapai visi misi sang pemilik .

Perlu diingat bahwa hal utama dalam kendaraan adalah setir. Setir bisa dikemudikan dengan baik oleh supir, orang yang telah teruji dan berpengalaman dalam menyetir, yang bertanggung jawab dan ahli mengendalikan serta dikuatkan dengan memiliki surat ijin mengemudi, sebagai legalitas penenang dalam berkendaraan.

Kelihaian supir mengemudikan setir akan membuat penumpang nyaman dan aman. Supir yang menguasai dan ahli diharapkan tidak sekedar bisa memaju-mundurkan kendaraannya saja, tetapi dia tahu, mengenal dan paham dengan jeli bagian-bagian utama kendaraannya.

Dengan keterampilannya supir yang handal punya kuasa atas kendaraan yang dikemudikannya. Dia berperan sebagai pemimpin dan pemegang kendali penting. Dia akan merasakan kendaraannya baik-baik saja atau ada gangguan yang bisa mengganggu keselamatan.

Supir memang ada di luar sistem mesin kendaraan. Namun, saat berkendara maka supirlah yang berkuasa menyetir, meski dia bukan pemilik atas kendaraan tersebut.

Maka, jadilah yang berhaq atas lajunya kendaraan itu adalah sang supir. Tapi supir tidak bisa semena-mena menjalankan kendaraan di jalan raya, karena ada lagi yang lebih berhak untuk mengatur ketertiban keamanan dan keselamatan semua pengguna jalan raya, yaitu Polisi Lalu Lintas. Maka sekarang polisilah yang berhak atas kendaraan itu jika terjadi masalah di jalan raya.

Polisi bertindak dan bekerja pun tidak semena-mena semua berdasar pada aturan dalam kedinasannya.
Maka aturan itulah yang memandu, mengatur atas hak wewenang dan kewajibannya.

Inilah essensi dari sebuah keharmonisan dalam pemimpin kehidupan. Pemimpin idaman yang berhati nurani, berbudi pekerti, amanah, cerdas dan berjiwa besar membawa kesejahteraan dan keselamatan lahir batin yang dipimpinnya.

Pemimpin yang bisa mengendalikan warga berdasarkan aturan agama dan norma sosial budaya berbangsa dan bernegara. Karena semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Yang Maha Kuasa.

Halaman:

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Eulis Saputra, Guru SMPN 1 Cimahi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah