Pemimpin Idaman

- 21 Februari 2024, 11:00 WIB
Pemimpin Idaman
Pemimpin Idaman /Istimewa/

MUDANESIA - Semua orang boleh bermimpi menjadi pemimpin. Bahkan bisa menjadi pemimpin idaman. Pemimpin yang sempurna, cakap, cerdas, sigap, bijaksana, berwibawa dan berakhlaq mulia.

Namun perlu disadari bahwa semua yang hidup di dunia ini, tidak ada yang sempurna. Karena, Kesempurnaan itu hanyalah milik Alloh SWT.

Ketidaksempurnaan bisa menjadikan kufur, namun bisa juga menjadi syukur.
Setiap insan memiliki haq dan kewajiban sesuai dengan tugas dan perannya. Berlaku bagi setiap manusia dewasa yang memiliki haq untuk memilih dan dipilih menjadi pemimpin.
Karena, pada dasarnya setiap orang adalah pemimpin untuk dirinya.

Yang Kuasa mengatur dan menentukan arah tujuan hidupnya.
Begitu pun dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hadirnya figur pimpinan yang mumpuni sangatlah didambakan.

Seperti dalam perhelatan memilih seorang pemimpin, baik itu di tingkat RT, RW, desa, organisasi, instansi, perusahaan, atau lebih luasnya yang sifatnya regional maupun nasional, tidaklah sesederhana dalam ucapan. Tapi dibutuhkan penalaran dan pertimbangan yang bijak dan matang tidak apriori.

Proses harus dilalui melalui mekanisme yang sistemik berdasarkan kesepakatan atau perundangan yang berlaku. Tidak serta merta karena kekuasaan atau jabatan bisa semena-mena mempermainkan aturan. Tetapi, ada norma-norma tersurat dan tersirat menyertai di dalamnya yang harus dipatuhi dan dihormati bersama.

Kesiapan dan kesigapan mental spiritual pemimpin dipertaruhkan dalam sebuah perebutan empati dan simpati serta kepercayaan masyarakat pendukungnya. Kehandalan dalam pengalaman mengatasi permasalahan, tantangan dan ujian memerdekakan kecerdasan gagasan, menyatukan kebhinekaan, memberikan keamanan, kesejahteraan, kemakmuran, keadilan dan kebahagiaan yang tentram raharja.

Pimpinan adalah seseorang yang diberi kuasa. Ibarat mesin kendaraan. Jika dalam kendaraan itu mesinnya satu sistem tidak berfungsi maka akan berdampak pada fungsi sistem lainnya. Lajunya tak akan lancar bahkan bisa membahayakan bagi keselamatan penggunanya atau penumpangnya.

Pertanyaan lanjutan, sekarang siapa yang berkuasa atas kendaraan tersebut?
Jawabnya tentunya pemilik kendaraan itu sendiri.

Halaman:

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Eulis Saputra, Guru SMPN 1 Cimahi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x