MUDANESIA - Pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral di Makassar merupakan bagian dari teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
JAD sendiri merupakan kelompok teroris yang berafiliasi langsung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Hingga saat ini, terbilang sulit untuk melenyapkan ISIS dan pengikutnya.
Sehingga memunculkan pertanyaan keberadaan kelompok-kelompok teroris ini memang untuk kepentingan mereka atau memang sengaja dibentuk sebagai alat untuk menguasai negara lain.
Banyak yang menduga negara Amerika Serikat ada di balik kelompok-kelompok teror ini. Ahli geopolitik Timur Tengah Dina Sulaeman mengungkapkan bahwa hal itu bukan lagi sebuah teori konspirasi.
"Memang ada indikasi di lapangan Amerika Serikat bermain di dua kaki," ucapnya saat berbincang di #CloseTheDoor podcast Deddy Corbuzier, Senin, 29 Maret 2021.
Dina mencontohkan yang terjadi di perang Suriah. Di satu sisi, Amerika Serikat mengirimkan pasukan ke Irak untuk membantu Suriah. Tapi saat ISIS hampir kalah oleh tentara Suriah, Amerika Serikat malah membombardir tentara Suriah.
Baca Juga: Polda Jabar Kumpulkan Fakta Kebakaran Salah Satu Tangki di Kilang Pertamina Balongan
Kemudian, kata Dina, Amerika Serikat menyampaikan permintaan maaf kepada Suriah. Amerika Serikat menyebut serangan tersebut sebagai insiden salah sasaran.