Baca Juga: Aa Umbara Tersangka Korupsi Bansos COVID-19, Netizen Ceramah Karma Sampai 7 Keturunan
Secara keseluruhan, tempat itu berisi lima kota dan ibukotanya disebut Nüwa. Kota tersebut memiliki rumah, kantor, dan ruang hijau, yang semuanya dibangun di sisi tebing untuk melindungi penghuninya dari tekanan atmosfer dan radiasi.
Kota Nüwa berada di lereng salah satu tebing Mars dengan akses air yang melimpah, terletak di Tempe Mensa. Untuk menciptakan hubungan emosional dengan Bumi, tim desain telah menyertakan ruang alami yang luas dan dibuat secara artifisial di Nüwa.
Ruang tersebut diberi nama ‘Green-Domes’ alias ‘Kubah Hijau’. Terdapat dua jenis Green-Domes, yang pertama memungkinkan kehadiran manusia di dalamnya, sekaligus menjadi taman. Sementara yang kedua, menyertakan vegetasi percobaan di lingkungan dengan atmosfer Mars murni.
Untuk tetap bisa membuat manusia hidup, oksigen sebagian besar diproduksi oleh tumbuhan, sementara makanan 90 persen berbasis tumbuhan dan energinya berasal dari panel surya.
Tinggal di planet Mars bukanlah hal yang mudah. Ukuran planet yang setengahnya Bumi, tekanan atmosfer yang tidak cocok untuk manusia, hingga radiasi yang mematikan di permukaan, membuat manusia harus pintar-pintar mencari cara agar bisa bertahan dari kerasnya planet tersebut.
“Kami harus melakukan banyak analisis berdasarkan komputasi dan bekerja dengan para ilmuwan untuk mencoba memahami keadaan apa yang akan kami hadapi,” kata pendiri studio arsitektur ABIBOO, Alfredo Muñoz, dilansir Euronews.
Tantangan yang spesifik yang akan dihadapi adalah gravitasi yang hanya sepertiga dari Bumi. Kemudian, ketersediaan oksigen.