Network
MUDANESIA - Kuartet funk pop asli kota Bogor, Tokyolite, Kembali merilis single terbaru mereka yang bertajuk Last Call. Setelah sebelumnya pada akhir tahun 2023 mereka sudah merilis “Somebody Else”, Last Call dipilih untuk menjadi single lanjutan yang nantinya akan mengantar mereka ke full album kedua yang akan dirilis pada pertengahan 2024 ini.
Single ini sedikit “menyebrang” dari pakem pop funky mereka yang biasanya smooth dan groovy, Last Call justru mengedepankan deru cepat dengan semangat yang sangat “punk rock” yang tentunya tetap dengan “twist” khas Tokyolite.
Ditulis oleh Alex, lagu ini adalah lagu terakhir yang disetorkan dalam proses pengerjaan album kedua mereka. “Riffnya datang tiba tiba, gue lagi di lampu merah tau tau kepikiran almost the whole song, gue langsung berhenti dan ngeluarin hape buat ngerekam terus gue di rumah langsung buka laptop, bikin aransemen dan langsung lempar ke grup WA, semua langsung setuju buat masukin lagu ini ke album hahaha. Untuk inspirasi sih jelas ya kayaknya bakal langsung ketahuan, masih seputar Phoenix dan the Killers, they were my main songwriting influences afterall.” Cetus Alex
Baca Juga: 'Hilang Arti': Farhan Zubedi Merayakan Titik Rendah Kehidupan
“Sejujurnya, ini adalah salah satu track favorit gue di album ini, karena energinya sangat urakan”, tambah Rori
Single ini, seperti single sebelumnya, proses produksinya masih tetap dikerjakan secara independent dan di bawah naungan Renz Records. Untuk posisi drummer yang memang pada akhirnya sengaja dikosongkan, Tokyolite mengajak Qadra Shaku Hachi, salah satu kolaborator tetap Tokyolite, drummer jazz muda kawakan yang dikenal lewat kolaborasinya Bersama Idang Rasjidi Syndicate, Agam Hamzah Trio dan masih banyak lagi. Dalam lini peramu rekam, Tokyolite Kembali bekerjasama dengan Reyner Ferdinand, engineer muda terkemuka asal Jakarta yang terlibat dalam banyak proyek dolby atmos mixing untuk artis seperti Kaleb J, Noni, basboi, dan masih banyak lagi.
Secara lirik, Alex yang secara penuh menginisiasi penulisan liriknya Kembali mengambil tema personal. Secara garis besar, Last Call bercerita tentang sebuah proses dalam hidup di mana kita tidak bisa bekerja sendirian. Saat kita ingin sesuatu untuk berhasil, kerjasama adalah kuncinya.***
