Waspada! Setelah Omicron, Kini Anaknya, Son of Omicron yang Lebih Sulit Diidentifikasi Ada di 5 Negara

6 Februari 2022, 18:24 WIB
Dijuluki Siluman, Varian Omicron BA2 Lebih Cepat Menular Dari Varian Lain /Pixabay/

MUDANESIA - Setelah Omicron datang membuat huru-hara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kabar lain yang tidak kalah kurang menyenangkan terkait perkembangan sub-varian BA.2.

Ternyata ada temuan baru lagi, adalah 'Son of Omicron' atau anak varian Omicron.

Sub varian tersebut disebut makin mengganas dengan menimbulkan lonjakan kasus di sejumlah negara. Bahkan varian BA.2 juga diklaim masih sulit untuk diidentifikasi.

Baca Juga: Kenapa Bulan Februari Hanya 28 Hari? Berikut Ini Penjelasannya..

"Kami sangat prihatin. BA.2 telah ditemukan di lima negara, yaitu Botswana, Kenya, Malawi, Senegal, dan juga Afrika Selatan. Kami sangat khawatir," kata llmuwan WHO, Dr Nicksy Gumede-Moeletsi yang dilansir dari Reuters, Sabtu 6 Februari 2022.

BA.2 sulit diidentifikasi, kata Nicksy, karena tak selalu bisa dideteksi oleh kriteria s-Gene Target Failure. Kriteria ini digunakan untuk membedakan varian Omicron asli (BA.1) dengan varian COVID-19 lainnya.

Salah satu kriteria varian Omicron adalah kehilangan tiga gen yang biasanya ditemukan dalam tes polymerase chain reaction (PCR).

Baca Juga: Dody Sudrajat Kukuhkan Niatnya Pindahkan Makam Vanessa Angel, H. Faisal: Maaf Saya Tidak Punya Kekuatan

Akan tetapi, sub varian Omicron (BA.2) ini tak memiliki gen yang hilang seperti Omicron asli (BA.1). Itu sebabnya WHO sampai saat ini masih berusaha untuk mendapatkan gambaran lebih valid tentang penyebaran anak Omicron ini (BA.2).

Peneliti dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular, Michelle Groome menyebut penyebaran sub varian Omicron (BA.2) telah mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, khususnya di Afrika Selatan.

Dari 2.242 sampel yang diurutkan oleh jaringan pengawasan Genom Afrika Selatan pada bulan Desember 2021, sub varian Omicron (BA.2) menyumbang infeksi sekitar 4 persen, sedangkan Omicron asli (BA.1) menyumbang 94 persen.

Baca Juga: Beredar Kabar H. Faisal Pasang Tarif Wawancara Rp 5 Juta, Netizen: Dia Dah Cape Tahu!

Kemudian di bulan Januari 2022 mengalami peningkatan menjadi 23 persen untuk BA.2 dan Omicron asli menyumbang 75 persen dari 450 sampel.

Gromme mengungkap hingga saat ini masih belum ada tanda yang lebih jelas terkait BA.2 yang secara substansial berbeda dari Omicron asli (BA.1). Gromme menyebut varian Delta memiliki banyak sub varian namun tak ada perbedaan yang signifikan dari strain aslinya.

"Pada tahap ini, tidak ada indikasi bahwa akan ada perbedaan antara sub-garis keturunan Omicron yang berbeda ini. Seperti yang kita lihat dengan Delta, ada banyak garis keturunan dan kami tidak melihat banyak perbedaan di antara mereka. Meski begitu kami akan terus memantau," ujarnya.***

Editor: Raden Bagja

Tags

Terkini

Terpopuler