Network
MUDANESIA - Pemerintahan Provinsi Jawa Barat akan menyiapkan 15 gedung pemerintahan, hotel dan asrama yang diproyeksikan sebagai ruang isolasi sebagai langkah antisipasi meningkatnya lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu dikarenakan sampai saat ini, tingkat keterisian ruang isolasi sudah mencapai 76,71 persen yang meliebihi standar WHO sebesar 60 persen. Seiring dengan pelaksanaan Pilkada Serentak dan akhir libur tahun juga menjadi pertimbangan dalam penyiapan ruang isolasi tersebut.
Dalam jumpa pers di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin 7 Desember 2020, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang juga ketua Umum Komite Penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah Jabar mengungkapkan, ruang isolasi akan dikelola oleh para tenaga kesehatan. Meski[un begitru, dirinya tidak mengharapkan adanya lonjakan positif Covid-19.
Baca Juga: Sempat Insecure, Meira Anastasia: Sekarang aku udah biasa banget sih! Udah bertahun-tahun!
Hal senada juga dikatakan juru bicara Satgas penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad. Dia menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan 11 tempat isolasi mandiri sebagai respon meningkatnya keterisian ruang isolasi di rumah sakit maupun ruang isolasi yang disiapkan pemerintah provinsi maupun kota kabupaten.
Pemanfaatan gedung sendiri, lanjut Daud mayoritas milik pemerintah, yakni TNI dan kementerian dalam negeri yang berada di wilayah Bandung Raya dan Sumedang. Meskipun begitu, dia belum merinci berapa total tempat tidur dari 15 titik pusat isolasi mandiri tersebut.
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel " Kamar Isolasi Covid-19 Sudah Penuh, Ridwan Kamil: Kita Siapkan Tempat Antisipasi Terjadi Peningkatan ". Daud mengungkapkan, jika Jika inventarisir lokasi ruang isolasi sudah dikantongi tinggal dikonsultasikan dengan pemerintah pusat.
Baca Juga: Dukung Pilkada Lancar, Khofifah Sumbang Bilik Khusus untuk Pemilih Suhu Tubuh di Atas 37,3 Derajat
Untuk diketahui, keterisian ruang isolasi meningkat dari 75,68 persen menjadi 76,71 persen pada pekan ini.
