Studi Terbaru: Virus B117 Tingkatkan Angka Kematian, Tapi Vaksin Covid-19 Ini Dinilai Ampuh Menangkalnya

- 21 Maret 2021, 14:21 WIB
Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid PB IDI lewat akun Twitter miliknya ucapkan rasa syukur masih diberi kesehatan ditengah pandemi Covid-19..
Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid PB IDI lewat akun Twitter miliknya ucapkan rasa syukur masih diberi kesehatan ditengah pandemi Covid-19.. /Instagram.com/@profesorzubairi

MUDANESIA - Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban menyebut peluang orang yang terinfeksi varian baru virus Corona meninggal dunia lebih tinggi.

Pernyataan itu berdasarkan studi terbaru virus B117 yang awalnya bernama VOC N501Y.V1.

Zubairi Djoerban menyampaikan informasi tersebut melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Jumat, 19 Maret 2021.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Mama Rossa Marah Besar Bongkar Pelaku Pembunuh Roy Sebenarnya Sendirian

“Studi terbaru menyatakan orang yang terinfeksi varian ini didapati 64 persen lebih mungkin meninggal, ketimbang orang yang terinfeksi dengan varian yang beredar sebelumnya,” kicaunya, dikutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Sabtu, 20 Maret 2021.

Menurut Zubairi, tingginya angka okupansi di rumah sakit juga, bersamaan dengan tingginya angka kematian.

Kendati demikian, Zubairi mengatakan vaksin covid-19 Pfizer terbukti ampuh menangkal virus B117.

Baca Juga: Ditutup Hari Ini, Segera Daftarkan Diri dalam Program Kartu Prakerja Gelombang 15

“Kabar baiknya, vaksinasi di Inggris – yang memakai Pfizer – terbukti efektif menangkal varian B117 ini. Alhamdulillah,” kicau Zubairi Djoerban.

Halaman:

Editor: Raden Bagja

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x