Gempa Tuban Terasa Hingga Ke Sampit Kalimantan Tengah

- 23 Maret 2024, 08:00 WIB
antara
antara /

MUDANESIA - Masyarakat Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) Dibuat kaget pada jumat Karena ada dua kali guncangan dan getaran hebat.

"Gempa yang kedua sore ini sangat terasa di tempat kami dan terjadi cukup lama. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi," kata Devi warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Jumat.

Sudah dua kali getaran gempa terasa di Sampit sepanjang hari ini. Kejadian pertama sekitar pukul 11.30 WIB ketika umat Islam sedang melaksanakan Shalat Jumat, sedangkan gempa susulan terjadi sekitar pukul 15.50 WIB.

Baca Juga: BMKG Kembali Mengingatkan Potensi Hujan Lebat Disertai Angin dan Petir Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia

Getaran gempa susulan terasa lebih kuat dibanding yang pertama. Sejumlah warga menginformasikan lampu gantung di rumah mereka bergoyang, bahkan ada rumah yang mengalami sedikit keretakan setelah getaran tersebut.

"Di tempat kami tadi saya sempat menghitung, getaran terjadi sekitar delapan detik. Getaran cukup terasa," ujar Putri, warga lainnya.

Kepala Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur, Musuhanaya membenarkan getaran gempa terasa hingga ke Sampit. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun merilis keterangan terkait dua kali getaran gempa yang terasa hingga di Sampit.

Gempa pertama terjadi pukul 11.22.45 WIB wilayah Pantai Barat Gresik, Jawa Timur, diguncang gempa tektonik. Kemudian Gempa kedua terjadi dengan magnitudo 6,5 sekitar pukul 15:52:58 WIB di130 km timur laut Tuban dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Mengintai: BMKG Mengeluarkan Peringatan Dini Terkait Bibit Siklon Tropis

Getaran gempa yang terjadi di Sampit masuk skala II-III Skala MMI. Meski gempa tektonik ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun masyarakat diminta selalu waspada.

Selain itu warga diminta menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," demikian Musuhanaya.***

Editor: Tatos Ridwan A. Fauzi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah