Debat terus memanas sehingga Kang Dedi dan beberapa pedagang pasar membawa mahasiswa tersebut ke sebuah ruangan di dekat pasar.
Kang Dedi terus dicecar tentang kompetensi dia memungut sampah di pasar. Tampak kesal, Kang Dedi lalu menanyakan asal mahasiswa tersebut. Dia mengaku warga Plered.
Baca Juga: Jawab Tantangan Isu Hemat Energi, Ini yang Dilakukan Ratusan Mahasiswa di Kontes Mobil di Surabaya
Seakan mendapatkan bahan, Kang Dedi balik mencecar soal penertiban parkir dan sampah yang menumpuk di Plered.
“Apa Anda tahu di Plered ada mobil yang diparkir selama setahun dan dibiarkan?”
“Apa Anda tahu ada bangkai kucing yang dibiarkan dua minggu? Ada sampah menumpuk dua bulan sampai membusuk?”
Mahasiswa yang mengaku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta jurusan Hukum Keluarga itu mengatakan soal parkir seharusnya diurus oleh Dinas Perhubungan. Dia juga membahas sampah yang membusuk seharusnya diangkut Dinas Lingkungan Hidup.
Kang Dedi menjelaskan tupoksi Dinas Lingkungan Hidup tidak sampai ke desa. Karena sampah yang diangkut itu yang membayar retribusi. Sedangkan di desa itu, kata Kang Dedi, merupakan kewajiban masyarakat.
“Kenapa ada mahasiswa tidak punya kepekaan dan membiarkan orang membuang sampah? Apakah Anda juga membuang sampah?”