Pers Dan AI: Seteru Atau Sekutu?

- 18 April 2024, 11:00 WIB
Pers Dan AI: Seteru Atau Sekutu/Pexels
Pers Dan AI: Seteru Atau Sekutu/Pexels /

MUDANESIA - Pers dan AI: Seteru atau sekutu? Ini adalah persoalan yang banyak dibahas dalam kalangan profesional, termasuk dalam industri pers. Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian yang penting dalam berbagai bidang, termasuk pers. AI memiliki kemampuan untuk menemukan pola dan kecenderungan dari sekumpulan data yang sangat besar, serta membantu dalam menghasilkan konten.

Namun, penggunaan AI dalam pers memiliki risiko, seperti kemungkinan pengulangan konten repetitif dan penggunaan konten yang tidak sesuai dengan standar etika.

Pada tahun 2023, CNET telah menyulut amarah publik karena diam-diam menyiarkan sejumlah artikel buatan AI. Skandal itu mungkin tak akan terungkap andai saja tidak ditemukan banyak kesalahan dalam artikel-artikel tersebut. Namun, penggunaan AI dalam pers juga memiliki manfaat, seperti otomatisasi, efisiensi, dan inovasi.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Bulan Mei! Berikut Jadwal, Cara Daftar, Persyaratan dan Formasi CPNS Terbaru

Penulis Anton Santoso mengatakan bahwa pers nasional harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi agar tidak terlindas zaman. Membatasi penggunaan AI tanpa memandang manfaat yang ditawarkan teknologi ini, bisa membuat industri pers tertinggal dari sektor lain.

Sebagai gambaran, Uni Eropa sedang mematangkan undang-undang tentang kecerdasan buatan (AI Act) untuk melindungi kepentingan publik. UU itu tidak hanya mengatur penggunaan AI dalam pembuatan konten, tetapi juga model AI lain yang dipakai oleh berbagai industri, termasuk pers.

Kesimpulannya adalah, pers dan AI: Seteru atau sekutu? Tentang hubungan antara pers dan AI, pada umumnya dikatakan bahwa AI adalah sekutu atau bantu bagi pers, tetapi penggunaan AI dalam pers harus disesuaikan dengan standar etika dan kepentingan publik.***

Editor: Tatos Ridwan A. Fauzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x