Film itu masih memiliki rasa Miyazaki. Namun, para penggemar karya Hayao Miyazaki seperti My Neighbour Totoro dan Howl's Moving Castle akan terkejut dengan efek 3D yang ditampilkan
Bagi studio yang terkenal dengan keharmonisan tampilannya, loncatan ke 3D adalah pertaruhan.
"Aku Goro, yang menyadari risiko membuat kecewa para penggemar Ghibli yang telah setia selama lebih dari 30 tahun,".
Meski begitu, Goro mengaku ayahnya memberi dirinya kebebasan untuk berkreasi.
"Dia jarang berkomentar selama proses produksi," ujar Goro.
Baca Juga: Akhiri Kontrak dengan Arsenal, Sokratis Pulang Kampung ke Yunani untuk Berkostum Olympiakos Piraeus
Ayah Goro datang secara rutin untuk mengecek namun perbedaan teknologi dari film animasi tradisional membuatnya tidak punya referensi.
Memasuki kancah 3D berarti Ghibli akan berkompetisi langsung dengan studio animasi Amerika Serikat yang memiliki teknis lebih baik dan finansial lebih kuat.
"Anda bisa mendeskripsikan produksi AS sebagai mobil listrik Tesla. Adapun kami baru membuat sepeda listrik untuk berkeliling kota," aku Goro.***