6 Tanda Anda Kurang Bergerak, Salah Satunya Kesulitan dalam Mengingat

16 Januari 2021, 06:00 WIB
Olahraga Aerobik /Pexels.com/

MUDANESIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang.

Durasinya antara 150-300 menit atau 75 hingga 150 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi per minggu, ditambah dua hari latihan kekuatan.

Jika Anda tidak memenuhi salah satu dari saran tersebut, kemungkinan Anda tidak bergerak cukup.

Baca Juga: Kesal Banyak Kendaraan Mengebut, Lelaki Malaysia Ini Bangun 11 Polisi Tidur di Depan Rumahnya

Ada beberapa tanda yang bisa anda amati jika anda tidak cukup bergerak yang berdampak pada kesehatan mental dan fisik anda, seperti dikutip Mudanesia.com dari Real Simple.

Berikut tanda Anda memang kurang bergerak:

1. Merasa lelah sepanjang waktu

Kelelahan bisa terjadi karena berbagai hal semisal stres, pola makan yang buruk, dan ketidakseimbangan hormon. Tetapi tidak banyak bergerak juga berperan dalam kelelahan ekstrim.

Baca Juga: Update Jumlah Kasus Covid-19, Angka Kasus Harian Tiga Hari Berturut-turut Memecahkan Rekor

Kabar baiknya, penelitian menunjukkan bergerak dapat mengembalikan energi Anda.

Satu studi menemukan mereka yang melakukan latihan intensitas rendah atau sedang selama 20 menit tiga kali seminggu dalam enam minggu meningkat energinya hingga 20 persen.

2. Perubahan berat badan

Tanda lain anda kurang bergerak yakni perubahan pada berat badan dan metabolisme anda.

Baca Juga: Gempabumi Guncang Pangandaran Jawa Barat dengan Kekuatan 4,7 Magnitudo

Agar berat badan Anda tidak berfluktuasi dengan cara yang tidak sehat, Anda harus membakar kalori dalam jumlah yang sama dengan yang Anda konsumsi.

Tetapi ketika Anda terlalu banyak duduk, asupan kalori anda tetap sama, sementara pengeluaran energi anda menurun dan kelebihan kalori tersebut menjadi disimpan sebagai lemak.

Kurang bergerak juga memengaruhi metabolisme Anda atau proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Metabolisme yang lebih lambat berarti Anda membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.

Baca Juga: Berikut 8 Manfaat Garam Epsom untuk Kesehatan, Bisa Mengatasi Sulit Tidur, loh!

"Ada lebih sedikit aliran darah dan lebih sedikit metabolisme. Jangka panjangnya, bisa menyebabkan diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya," ujar psikolog olahraga di Columbia University, Aimee Layton.

3. Sering merasa kehabisan napas

Saat Anda duduk lebih di sofa, pernapasan menjadi pendek yang menghabiskan aliran suplai oksigen ke jantung dan berkontribusi pada penurunan kondisi jantung.

"Jantung bekerja dengan aliran oksigen yang baik," kata ahli jantung di Philadelphia, Sanul Corrielus.

Baca Juga: 7 Rangkaian Skincare untuk Kulit Berminyak, Salah Satunya dengan Menggunakan Es Batu

Gerakan minimal juga dapat membuat nda merasa terengah-engah serta mengalami palpitasi yang dapat memperburuk fungsi jantung jika tidak ditangani secara efektif.

Semakin seseorang diam, maka semakin besar dia berisiko mengalami kematian dan penyakit jantung.

Satu analisis data dari studi European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) Norfolk menemukan, setiap jam tambahan yang dihabiskan per hari untuk menonton televisi selama waktu senggang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, Michele Datangi Penjara, Temukan Fakta Andin Pembunuh Roy

Belum lagi duduk setidaknya 10 jam sehari, dibandingkan dengan duduk kurang dari lima jam berhubungan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

Seiring bertambahnya usia, Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari kondisi tidak aktif. Konon, untuk rekondisi jantung, Correlius menyarankan 8-10 minggu latihan yang konsisten.

Meskipun hanya berjalan kaki selama 10 menit setiap dua hari, kuncinya adalah memulai dan konsisten. Berusahalah untuk melakukan latihan intensitas sedang selama 30 menit lima hari seminggu.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,2 di Majene, di Mamuju 3 Orang Meninggal dan Kantor Gubernur Rusak

4. Melewatkan waktu tidur berkualitas

Tidur itu berharga dan jika durasi dan kualitasnya tak cukup maka bisa menyebabkan masalah metabolisme, melemahkan sistem kekebalan Anda, meningkatkan risiko kematian dini, dan masalah lainnya.

Semakin lama Anda tidak aktif bergerak, semakin sulit Anda tidur. Misalnya, jika Anda menghabiskan lebih dari 11 jam sehari dalam mode santai misalnya menonton, maka ini dapat menyebabkan penurunan kualitas tidur dan kuantitas tidur.

Baca Juga: Cek Daftar Penerima BST di dtks.kemensos.go.id, Pemilik KIS Dipastikan Dapat Bansos Rp300 Ribu

Sebuah meta-analisis juga menemukan bahwa kebiasaan duduk yang berlebihan meningkatkan kemungkinan insomnia.

5. Kesehatan mental menurun

Penelitian menunjukkan orang-orang yang lebih banyak duduk mengalami penurunan kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup. Steinbaum, mencatat orang-orang ini juga cenderung lebih depresi.

6. Sulit mengingat

Otak anda membutuhkan olahraga seperti halnya tubuh. Menurut penelitian PLOS One, berjam-jam duduk menyebabkan berkurangnya ketebalan di lobus temporal medial, area otak yang bertanggung jawab atas memori dan ini alasan nda menjadi pelupa.

Baca Juga: Subsidi Listrik Gratis 2021 Diperpanjang Sampai Maret, Cara Pemilik KIS Cek Bantuan Diskon via WA

Melakukan latihan aerobik seperti jalan treadmill tidak hanya dapat meningkatkan area ini, tetapi juga membantu masalah kognitif terkait usia seperti demensia.***

Editor: Raden Bagja

Sumber: Real Simple

Tags

Terkini

Terpopuler