Network
MUDANESIA - Sekelompok massa berkumpul di tengah Jembatan Layang atau Flyover Pasupati Kota Bandung sambil menyalakan flare dan kembang api pada Kamis malam (14/3/2024). Hal tersebut di posting oleh beberapa akun instagram pribadi milik pribadi yang kebetulan melintas di Flyover Pasupati.
Menurut informasi warga sekitar flyover Pasupati kegiatan yang cukup mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum tersebut dilakukan oleh puluhan orang yang mengaku sebagai supporter Persib Bandung untuk merayakan hari jadi Persib yang di yakini oleh sebagian orang jatuh pada tanggal 14 Maret 1933, sedangkan versi resmi yang di tetapkan oleh Manajemen Persib Bandung yaitu tanggal 5 Januari 1919.
Mengapa bisa terjadi 2 pernyataan yang berbeda terkait hari jadi Persib Bandung ?
Adalah Prof. Kunto Sofianto, PhD Kepala Tim peneliti dari Program Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung. Beliau bersama tim yang beranggotakan Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P., dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA, inilah yang merekomendasikan kepada manajemen Persib Bandung untuk merubah peringatan hari jadi Persib Bandung dari tanggal 14 Maret 1933 menjadi tanggal 5 Januari 1919.
Tentu rekomendasi yang di berikan tim peneliti dari Unpad ini bukan tanpa dasar. Tim peneliti yang mendapat dukungan penuh dari manajemen Persib Bandung ini, melakukan riset dan penelitian selama 6 bulan.
Dari berbagai literatur yang di temukan di Arsip Nasional RI dan Perpustakaan Nasional RI, Tim peneliti menemukan beberapa fakta menarikfil yang menjadi bahan referensi. Di antaranya berasal dari sebuah mikro film arsip koran lama yang bernama "Kaoem Moeda".
Di dalam koran yang di terbitkan tanggal 7 Januari 1919 tersebut memuat sebuah berita terbentuknya sebuah klub sepak bola yang bernama Bandoeng Indlandsche Voetbal Bond (BIVB) atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung.
Lalu masih di dari harian atau koran yang sama yaitu "Kaoem Moeda", namun dengan waktu terbit yang mundur ke belakang yaitu tanggal 30 Desember 1918. Dalam berita di harian tersebut, tertulis bahwa pada tanggal 5 Januari 1919 akan di laksanakan pembentukan dari Bandoeng Indlandsche Voetbal Bond (BIVB) atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (PSIB).
Dalam berita tersebut selain kabar pembentukan BIVB atau PSIB, di beritakan pula akan dilaksanakannya pertandingan sepakbola yang di ikuti oleh 13 perserikatan. Kegiatan pertandingan sendiri akan di laksanakan pada tanggal 5, 7 dan 12 Januari 1919.
Selain itu, dalam berita yang di rilis oleh Harian "Kaoem Moeda" tersebut juga tertera nama Soetan M. Djamil dan Soegeng yang menjabat sebagai Ketua Pertama dan Wakil Ketua dari Bandoeng Indlandsche Voetbal Bond (BIVB) atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (PSIB).
Perlu di ketahui, bahwa Bandoeng Indlandsche Voetbal Bond (BIVB) atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (PSIB) didirikan untuk memfasilitasi kaum pribumi yang menyukai olahraga sepakbola pada saat itu. Karena pada saat itu, telah berdiri Bandoengsche Voetbal Bond (BVB) sebuah perserikatan sepakbola khusus untuk orang orang Belanda yang berdiri lebih awal yaitu di tahun 1914.
Terkait koran atau harian "Kaoem Moeda " sendiri adalah sebuah harian atau koran cetak yang terbit di Bandung yang khusus memberitakan mengenai kaum pribumi dalam berbagai kegiatan termasuk di antaranya kegiatan olahraga.
Hasil temuan dari Tim peneliti dari Program Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unpad inilah yang menjadi dasar manajemen Persib Bandung untuk menetapkan hari jadi Persib Bandung jatuh pada tanggal 5 Januari 1919.
Manajemen Persib Bandung sangat mendukung dan mengapresiasi hasil temuan tim peneliti dari Unpad ini. CEO PT. Persib Bandung Bermartabat Glen T. Sugita kepada media mengatakan bahwa dengan adanya hasil temuan dari riset dan penelitian tim peneliti dari Program Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unpad ini menjawab beberapa pertanyaan yang selama ini ada dalam benak manajemen dan supporter terkait hari lahir Persib yang sebenarnya.
Karena menurut Glen T. Sugita, Persib Bandung itu adalah salah satu klub atau perserikatan yang menjadi cikal bakal berdiri Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930. Nah, jika Persib Bandung ini masih memakai hari jadi nya mengikuti versi 14 Maret 1933 tentu ini mustahil dan patut di pertanyakan kebenarannya.
Masih menurut CEO PT. Persib Bandung Bermartabat ini, keputusan manajemen untuk menetapkan hari jadi Persib sesuai rekomendasi dari Tim Peneliti Sejarah dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran yaitu di tanggal 5 Januari 1919 sudah sangat tepat.
Selain itu, dengan begitu usia Persib Bandung pun menjadi bertambah menjadi 104 tahun.
Nah, buat kalian yang mengaku penggemar setia atau bobotoh Persib Bandung tentu hal seperti sangat penting untuk di ketahui. Sehingga kejadian seperti yang terjadi di Flyover Pasupati pada Kamis (14/3/2024) tidak terulang kembali.***
