Mendorong Anak Memiliki Karakter Atau Menjadi Pintar

- 9 Mei 2024, 20:00 WIB
Ummy Latifah
Ummy Latifah /Istimewa/

MUDANESIA - Bukan secara tiba -tiba saya ingin menulis soal pendidikan, tetapi ini cuplikan sedikit tulisan saya dari banyak lembaran tulisan bulan lalu tentang pendidikan sebagai syarat melamar di dunia pendidikan.

Judulnya Memilih Anak Berkarakter atau Pintar, tentu orang tua ingin keduanya tidak akan mau memilih salah satu, tetapi di negara maju harus memilih satu yang utama sebagai fondasi sifatnya mendasar menyangkut filosofi pendidikan.

Seandainya bisa memilih saat ini saya menginginkan sebuah sistem pendidikan yang membahagiakan dan mensejahterakan manusia tanpa harus menyingkirkan, merendahkan sesuatu hal yang tidak bersifat materialistis. Karena pada dasarnya pendidikan adalah proses yang ditujukan untuk mengembangkan semua potensi yang ada di dalam diri manusia demi mencapai kesejahteraan baik secara fisik, mental dan spiritual.

Sebetulnya tujuan pendidikan dalam UU sudah lebih lengkap daripada keinginan saya, tetapi mengapa pendidikan belum bisa mengangkat atau menyentuh aspek aspek potensi yang ada dalam diri siswa.

Apa yang belum tercapai dengan tujuan pendidikan kita padahal kurang apa para pakar pendidikan setingkat profesor menulis tentang pendidikan yang ideal untuk negeri ini. Yang jelas tolak ukur keberhasilan pendidikan saat ini masih berdasar pada ukuran akademik dan psikomotorik sehingga banyak mengabaikan aspek karakter. Karakter akan menentukan kualitas moral, mental dan kemampuan adaptasi. Ternyata juga menurut banyak penelitian rasa bahagia itu menentukan keberhasilan anak , bahagia itu ada di dalam karakter anak yang memiliki jiwa integritas tinggi, mudah adaptasi dan kreatif.

Hasil dari penelitian Harvard University terhadap mahasiswa kedokteran, hukum, bisnis dan keguruan menunjukan bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya dengan kepintaran sebagai mana dengan IQ. Hanya anak yang memiliki karakter -karakter tertentu meskipun tidak pinter tetapi punya peluang besar untuk bahagia yang menjadikan anak sukses adalah segala yang berkaitan dengan energi positif. Sehingga dalam penelitian itu disarankan untuk menjadikan anak pintar dan bahagia itu harus dengan cara cara yang bijaksana (push parenting atau push teaching) jika cara mendorong anak tidak bijaksana dengan menekan berlebihan makan anak kehilangan peluang untuk memdukung kebahagiaan (Haidar Bagir : 2019)

Mungkin tulisan ini sebagian dari copas tulisan saya yang diajukan sebagai syarat menjadi dewan pendidikan, tetapi penting dipikirkan hal ini karena supervisi di dunia pendidikan kita sangat penting harus disentuh dan harus dikoreksi juga oleh masyarakat melalui dewan pendidikan supaya adanya sinergi antara tujuan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan. Apalagi di era yang serba digitalisasi ditambah para guru belum siap ketika Pandemi Covid melanda dunia. Adaptasi antara kurikulum kondisi daring bukan hal yang mudah untuk para guru dan siswa, disinilah letak proses karakter adaptasi dibutuhkan.

Supervisi juga bisa melihat tolak ukur non materi, antara output pendidikan berbasis serba materi dan secara spiritual menghasilkan anak anak yang berkarakter sehingga siswa memiliki adab, akhlaq yang baik serta siswa memiliki hak mengetahui semua pengetahuan yang ada di lingkungannya serta di langit yang luas, karena pendidikan adalah cermin kemajuan peradaban sebuah negara.

Semoga anak anak kita menjadi anak yang bahagia dan berkarakter baik tentu dicukupkan secara materi ..Amin.

Halaman:

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Ummy Latifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah