Proses Pembelajaran Aspek Keterampilan Sosial dan Emosional

- 17 April 2024, 21:00 WIB
Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM
Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM /Istimewa/

MUDANESIA - Hampir semua orangtua sepakat bahwa untuk mengajarkan suatu keterampilan sosial dan emosional yang dianggap pantas karena hal ini merupakan suatu prioritas yang utama dan dimana kelak akan menjadi suatu landasan mental yang sehat serta suatu jaminan hidup yang menyenangkan jika anak tumbuh di dalam lingkungan sosial yang baik dan keterampilan yang memadai. Seorang anak itu adalah pribadi yang unik. Dan Ketika anak itu dilahirkan, memiliki temperamen yang berbeda-beda, dan mungkin juga lahir dengan kecerdasan emosional yang tidak sama.

Namun demikian itulah keunikan anak. Dalam proses perjalanan hidupnya, anak akan belajar untuk bersikap, keterampilan berinteraktif, serta belajar dan diajarkan sifat-sifat baik selama masa -masa prasekolah. Dan hasil dari pembelajaran itu anak akan memetik hasilnya kelak, jika anak diajarkan dengan benar mengenai keterampilan sosial dan sifat-sifat baik. Yes, right.

SIFAT-SIFAT BAIK

Sepanjang anak dimasa kanak-kanaknya, sebagai orang tua akan mengajarkan sifat-sifat baik, karena yang diajarkan selama usia prasekolah itulah yang kelak merupakan landasan bagi pengajaran lebih lanjut. Dimana orangtuanyalah yang memberi pengaruh sangat besar pada anak-anak ditahun-tahun pertama. Jadi cara terbaik bagi usia anak dini (usia prasekolah) untuk mengetahui dan mempelajari secara langsung dan tidak langsung adalah melalui dari cerita, karena diusia anak, anak itu senang mendengarkan cerita. Kewajiban orangtualah mau bercerita baik melalui media (buku) maupun bercerita langsung tentang kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh orang tuanya.

Sebaiknya sambil bercerita maka akan banyak pertanyaan-pertanyaan dari anak yang masih usia prasekolah itu muncul. Cerita tentang kejujuran, certa tentang tidak baik nya berhohong, hal ini akan melekat pada pengingatan anak-anak itu. Mengajarkan cara bertransaksi dan pasti banyak cara yang bisa dilakukan untuk anak memiliki sifat-sifat baik. Untuk itu sebagai orangtua bercerita harus diungkapkan secara gambang. Karena anak baru bisa melihat sesuatu sebagai hitam dan putih, yes or no. Mengajarkan perilaku baik harus di dengarkan dan di contohkan dengan penjelasan yang spesifik. Jangan lupa anak itu harus diberi pujian ketika anak melakukan ha-hal yang baik. Love and affection.

SOPAN SANTUN

Sopan santun adalah merupakan salah satu penerapan dari sikap baik. Anak-anak harus diajarkan untuk mengucapkan kata-kata baik, seperti, tolong dan terima kasih. Anak-anak harus terbiasa dan yang paling penting anak-anak harus menyukai kata-kata itu. Jadi untuk mengajarkan dan mendidik anak menjadi sopan, maka orangtualah yang harus berkata dan sopan dan baik. Karena secara otomatis anak akan mengikutinya. Try To Do.

MENGUNGKAPKAN PERASAAN DAN MENGEMBANGKAN PERASAAN

Nah, itu salah satu yang agak sulit, mengungkapkan perasaan, karena perasaan anak-anak apalagi usia prasekolah itu tidak selalu dalam keadaan baik. Kadang - kadang anak akan merasa marah, merasa sedih atau pun merasa cemas. Jadi anak itu perlu diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata dan biarkan menangis. Sebagai orangtua mendengarkan dan memahami ekspresi itu dan bisa mengatakan suatu kalimat “kamu boleh menunjukan kemarahanmu dan katakan apa sebabnya“. Hal ini perlu di lakukan, agar anak mau melakukan dan melampiaskan perasaannya yang tidak mengenaknya itu. Peduli dan empati pada anak, agar anak mau mengungkapkan perasaan- perasaan yang tidak menyenangkan, namun anak belum tahu caranya. Care and be happy.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Anak-anak harus sudah mulai diajarkan mengenai tanggung jawab ketika anak itu sudah memasuki usia dua tahun, namun orangtua harus bekerja keras untuk membantunya dan menanamkannya pada setiap kegiatan yang merupakan tanggung jawab. Misalnya anak mau membereskan mainan setelah bermain dan cara orangtua mengajarkan tanggung jawab dengan cara di ucapkan. Contoh kalimatnya “sebelum pergi, ibu harus merapikan dapur, sementara adek membersihkan mainan ya…” kalimat ini sebaiknya sering di ucapkan agar rasa tanggung jawab akan melekat pada diri anak. Di usia anak dua tahun ini memang sifat anak senang untuk melakukan apapun, maka di sinilah orangtua menempatkan kata terima kasih dan minta tolong. Dan berikan pujian ketika anak sudah berjasa melakukannya hal itu akan membentuk rasa percaya diri. Let's do it.

HUMOR

Rasa humor ini adalah hal penting yang ada dalam proses belajar aspek sosial emosional anak. Orangtua seharusnya sering melakukan canda dan menggoda anak-anak dengan cara yang baik, dengan bercanda seperti ini akan menunjukan pada anak bahwa bercanda itu sesuatu yang di bolehkan dan akan menyenangkan anak. Seorang anak kadang memang melakukan candanya dengan mengulang-ulang sambil tertawa dengan bahagia. Jadi, bercanda atau humor bersama anak harus dilakukan, yang akan di ingat sepanjang hidupnya. Tumbuhkan rasa humor bermain bersama anggota keluarga, berikan kesempatan pada anak untuk bisa memulainya. The Beauty Of Togetherness.

Akhirnya, Advice For Parents, doronglah anak untuk berani mengekspresikan perannya, dan ketika anak sudah bermain dengan teman seusianya ajarkan anak untuk merapikan mainan setelah bermain bersama. Mengajarkan sifat baik dan sopan santun dan tanggungjawab serta melakukan humor, haruslah dimulai sejak usia dini, usia prasekolah agar dimasanya nanti sudah besar orangtua dan anak akan merasakan hasil pembekalan anak di usia prasekolah ini.***

Editor: Alif Niyu Ramdhan Rusyadi

Sumber: Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x