Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Akui Penurunan Kasus Stunting Terkendala Pandemi Covid-19

27 November 2020, 11:35 WIB
Ilustrasi stunting. /Dok. UCLG ASPAC

MUDANESIA - Semasa pandemi Covid-19 upaya mempercepat kasus penurunan kekurangan gizi kronis, atau yang dikenal dengan stunting mengalami kendala.

Sebagaimana diketahui, kekurangan gizi ini berdampak pada gangguan pertumbuhan, sehingga anak bertubuh lebih pendek dibanding anak-anak seusianya.

Kendala penurunan stunting ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain adanya penerapan pembatasan-pembatasan yang diterapkan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19.

Baca Juga: Januari 2021, Sekolah Tatap Muka dibuka, Orang Tua Boleh Larang Anaknya Ikut Sekolah

Selain itu, ada pula kendala seperti penurunan daya beli warga, hingga keterbatasan ruang fiskal pemerintah semasa pandemi Covid-19.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam siaran pers, Jumat, 27 November 2020, mengatakan perlu upaya yang lebih keras dibutuhkan untuk mencapai target penurunan angka stunting.

Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, ia mengatakan, angka kasus stunting di Indonesia ditargetkan turun dari sekitar 27 persen menjadi 14 persen pada 2024.

Baca Juga: Apresiasi Kerja KPK Tangkap Edhy Prabowo, Febri Diansyah Sindir Penanganan Kasus Harun Masiku

"Dibutuhkan kesungguhan dan upaya keras agar bisa mencapai target tersebut," kata Hasto Wardoyo, dalam keterangannya, seperti dilansir Antara.

Kondisi ini, lanjut dia, perlunya strategi khusus dan reorientasi program untuk mempercepat penurunan kasus stunting. Untuk mendukung percepatan penurunan kasus stunting sendiri, BKKBN menerapkan strategi berbasis keluarga.

"BKKBN akan melakukan program bina keluarga, menyasar keluarga yang memiliki anak di bawah usia lima tahun dan juga di bawah dua tahun," kata Hasto.

Baca Juga: Partai Gerindra Pasrah, Serahkan Keputusan Pengganti Edhy Prabowo kepada Presiden Jokowi

Upaya berbasis keluarga BKKBN untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting, menurut dia, juga mencakup pencegahan perkawinan pada usia dini yang selama ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi masalah keterlambatan tumbuh pada janin. ***

 

Editor: Setiono

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler