Network
MUDANESIA - Donald Trump menghabiskan waktu berminggu-minggu menghasut pendukungnya dengan berbagai kebohongan soal pemilihan presiden yang terjadi November 2020 lalu, yang berpuncak pada seruan untuk menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Capitol AS.
Trump menyebut kekalahannya sebagai hasil dari penipuan suara dalam pilpres lalu.
Trump selalu mengklaim bahwa dia adalah pemenang pilpres AS. Klaim itu terus dicuitkan di Twitter.
Baca Juga: Terima Gerobak Usaha, Ibu Witarsih Siap Memulai Usaha Kecilnya Demi Keluarga
Hingga hasutannya pada akhirnya mampu membakar semangat massa pendukungnya untuk menyerbut Capitol.
Melalui unggahan di Twitter, Trump yang menolak kalah dari Joe Biden, mendesak para pendukungnya beberapa kali untuk datang ke Washington, AS.
Ribuan massa berjalan ke Capitol didukung Trump dalam sebuah unggahan lagi di Twitter.
Baca Juga: PSBB Jawa dan Bali 11-25 Januari 2021, Kebijakan Tidak Populer yang Harus Dilakukan, Simak Aturannya
"Kami tidak akan pernah menyerah, kami tidak akan pernah menyerah," kata Trump, menyenangkan kerumunan dengan menyebut kemenangan Partai Demokrat sebagai produk dari apa yang dia sebut 'sebuah omong kosong'.
